Jumat 09 Dec 2011 11:22 WIB

Soal Indeks Korupsi, Menkumham Sebut Indonesia Lebih Baik dari Cina

Rep: Qommaria Rostanti/ Red: Stevy Maradona
anggota Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Amir Syamsuddin
anggota Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Amir Syamsuddin

REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG -- Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia masih jauh dari target. Selama tujuh tahun, IPK Indonesia hanya naik 1,0 basis poin dari IPK 2,0 pada tahun 2004. 

Padahal, pada 2014, Indonesia menargetkan penaikan IPK menjadi 5,0. Ini artinya, hanya tinggal tersisa tiga tahun lagi untuk mencapai angka IPK yang ditargetkan yakni sebanyak 2,0 poin lagi.

Meski demikian, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Amir Syamsudin, mengatakan, kenaikan IPK yang dialami Indonesia merupakan peningkatan tertinggi di seluruh negara ASEAN dalam rentang waktu yang sama. 

"Tetap kita tidak boleh cepat berpuas diri karena masih jauh dari memuaskan," kata Amir dalam Peringatan Hari Anti Korupsi se-Dunia, di Masjid Agung Jawa Tengah, Semarang, Jumat (9/12).

Amir menyebut, sebagian publik menganggap Tiongkok sebagai negara yang berhasil dalam memberantas korupsi. "Dalam rentang yang sama, 2004 hingga 2011, IPK Tiongkok hanya naik 0,2 basis poin," ujarnya.

Kenaikan IPK yang dialami Indonesia dikonfirmasi pula oleh survei Index Integritas Nasional KPK yang menunjukkan adanya perbaikan di sektor pelayanan publik. Pada 2007, Index Integritas Nasional hanya 5,55. "Alhamdulillah di 2011, index tersebut meningkat menjadi 6,31. Ini patut disyukuri," ucap Amir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement