Rabu 07 Dec 2011 23:38 WIB

George Aditjondro Minta Maaf ke Sultan HB X

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Penulis buku "Gurita dari Cikeas" George Junus Aditjondro mendatangi Kantor Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X di Kepatihan Yogyakarta, Rabu, untuk meminta maaf atas ucapannya yang dinilai melecehkan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

"Saya datang ingin menemui Sultan untuk meminta maaf secara langsung atas ucapan saya beberapa waktu lalu, tetapi beliau sedang ada kegiatan di luar kantor," kata George Aditjondro yang didampingi sejumlah mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) usai bertemu pegawai protokol di Kepatihan.

Menurut dia, kedatangannya murni inisiatif sendiri untuk meminta maaf dan meluruskan kesalahpahaman terkait ucapannya pada sebuah forum diskusi di UGM beberapa waktu lalu.

"Kedatangan saya untuk menyampaikan permintaan maaf secara pribadi kepada Sultan. Namun, Sultan masih banyak kesibukan, sehingga pihak protokoler akan menyampaikan kepada beliau dulu tentang maksud kedatangan saya, dan selanjutnya mau menghubungi saya kapan bisa bertemu," katanya.

Ia mengatakan ucapan yang dilontarkannya itu merupakan hal yang salah dan "pelesetan" yang bukan pada tempatnya, sehingga dirinya merasa perlu untuk meminta maaf kepada Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat yang juga Gubernur DIY.

Namun demikian, George mengatakan ucapan tersebut bukan merupakan suatu kesengajaan.

George juga membantah tuduhan jika hal itu memang telah disiapkan sebelumnya dan dikendalikan pihak tertentu. "Kebetulan pada saat diskusi sedang membahas tentang Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, dan 'pelesetan' itu keluar begitu saja. Oleh karena itu, kedatangan saya untuk meluruskan masalah tersebut," katanya.

Pada saat diskusi bertema "Mengupas Tuntas Keistimewaan DIY" di UGM, Rabu (30/11), George mengeluarkan ucapan yang dinilai menghina Keraton Ngayogyakarta Haidningrat. Dalam diskusi itu George mengatakan "Keraton Yogyakarta jangan disamakan dengan Kerajaan Inggris, Keraton Yogya hanya sekadar keraton, keraton itu ya kera ditonton".

Ucapan George itu dipersoalkan anggota Forum Masyarakat Yogyakarta (FMY). Anggota FMY kemudian melaporkan George ke Polda DIY, Kamis (1/12). Anggota FMY juga menggeruduk rumah kontrakan George di Desa Catur Tunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, DIY, Jumat (2/12).

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement