REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) memberikan dukungannya kepada pemimpin baru Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad.

Ketua MUI, Ma'ruf Amin, juga tengah mempertimbangkan untuk mengeluarkan fatwa bagi terpidana kasus korupsi. ''Kita melihat (pemilihan) KPK itu sudah melalui proses, mulai dari Pansel (panitia seleksi) hingga fit and proper test. Kita percaya dan berhusnudz dzon, terpilihnya (pimpinan baru KPK) ini untuk kepentingan dan kebaikan masyarakat,'' kata Ma'ruf di Jakarta, Selasa (5/11).

Sementara saat ditanya perihal fatwa yang mungkin dikeluarkan kepada terpidana korupsi guna membantu kerja KPK, Ma'ruf tak mau terlalu tergesa-gesa memberikan keputusan. Namun, ia mengatakan sebelumnya MUI sudah pernah mengeluarkan fatwa berbentuk dukungan agar dilakukannya pembuktian terbalik kepada para pelaku korupsi.

Bahkan, saat disinggung sejumlah usulan mantan Ketua KPK Busyro Muqoddas perihal hukuman mati maupun kebun kepada koruptor, Ma'ruf yang menjadi penasehat dewan presiden ini hanya tersenyum. ''Nantinya apakah kita akan mengeluarkan hukuman mati atau kebun (binatang), kita akan bahas. Tetapi yang pasti MUI tidak mau bersikap emosional,'' ujarnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika