REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pengamat Hukum sekaligus penggiat anti korupsi, Teten Masduki, meminta Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang baru, tidak melupakan kasus rekening gendut perwira polri. “Saya harap pimpinan KPK yang baru bisa serius dalam kasus rekening gendut perwira polri,” ujarnya, Sabtu (3/12).
Kasus ini, menurut Teten jangan sampai dilupakan di tengah euphoria pimpinan yang baru membidik beberapa kasus korupsi tenar seperti Century, Wisma Atlet hingga mafia pajak. Kasus ini, jelas dia, dalam waktu dekat sudah akan naik ke proses penuntutan. “Sehingga inilah agenda terdekat yang paling mungkin untuk dituntaskan,” ujar Teten.
Dengan penuntasan salah satu kasus terdekat ini, jelas dia, maka akan membangun kembali kepercayaan publik kepada KPK yang selama ini mengalami kemunduran. Selain itu, ini juga akan menaikkan posisi KPK yang masih terlihat inferior, atau sering terlihat di bawah bayang-bayang kepolisian.
Untuk beberapa kasus besar lain, Teten juga tetap mengharapkan kesigapan KPK untuk menuntaskannya. Seperti pada kasus Wisma Atlet yang melibatkan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, M Nazaruddin, kasus cek pelawat yang melibatkan Nunun Nurbaeti dan kasus dana talangan Bank Century yang merugikan negara hingga Rp 6,7 triliun.
Sementara Peneliti Bidang Investigasi, Indonesia Corruption Watch (ICW), Tama S Langkun mengharapkan pimpinan KPK yang baru ini memiliki kekhususan pada format dan road map yang jelas.
Tidak hanya pada pemberantasan korupsi, namun juga pada kegiatan yang merugikan keuangan negara lainnya seperti money loundry dan kejahatan perbankan. “Harus ada pimpinan KPK yang memiliki kemampuan yang khusus pada kedua hal itu,” ujar Tama.