REPUBLIKA.CO.ID,TENGGARONG--Ketua Tim Disaster Victim Identification (DVI) Kalimantan Timur, Ajun Komisaris Besar, Budi Heryadi menatakan, tes DNA kemungkinan akan dilakukan terhadap korban tewas ambruknya Jembatan Kartanegara, di Kabupaten Kutai Kartanegara.
"Besok (Jumat) kemungkinan kami akan mulai melakukan tes DNA jika ditemukan ada lagi korban jembatan ambruk. Tes DNA itu dilakukan mengingat kondisi jasad korban yang sudah rusak sehingga sulit dilakukan identifikasi seperti korban yang ditemukan sebelumnya," ungkap Budi Heryadi, Kamis.
Sejak hari ketiga penemuan jasad korban ambruknya Jembatan Kartanegara kata Budi Heryadi, kondisi mayat sudah membengkak dan rusak. "Identifikasi jasad dilakukan melalui pencocokan properti korban berdasarkan laporan keluarganya atau disebut proses 'ante morten' kemudian dianalisa oleh tim DVI pada proses 'post morten'. Setelah keduanya cocok, jenazah segera diserahkan ke keluarganya," katanya.
"Proses identifikasi jasad korban itu sampai hari ini masih bisa dilakukan karena kondisi jenazah yang belum rusak parah sehingga masih bisa dicocokkan dengan properti yang disebutkan keluarganya. Namun, jika ada penemun mayat korban lagi pada hari ketujuh kemungkinan upaya tes DNA akan dilakukan untuk melakukan identifikasi tersebut," ungkap Budi Heryadi.
Tes DNA dilakukan kata dia dengan mengambil sampel dari tubuh korban kemudian dibandingkan dengan sampel DNA dari anak dan istrinya. "Hasil tes DNA itu maksimal sudah bisa diketahui setelah tiga hari," kata Budi Heryadi.