REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Apa jadinya jika Presiden salah mendapatkan laporan dari anak buahnya. Apalagi jika laporan yang disampaikan itu kemudian tersiar di hadapan publik.
Itulah yang terjadi saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menggelar teleconference dengan Pangdam IV Diponegoro, Mayjen Mulhim Asyrof, dalam acara peringatan hari penanaman pohon Indonesia, Senin (28/11).
Presiden yang ketika itu berada di Bukit Merah Putih Sentul, Bogor, mempersilahkan Pangdam Diponegoro untuk melaporkan penanaman pohon di lereng Lawu, Jawa Tengah. Mendapat arahan itu, Pangdam kemudian melaporkan pelaksanaan program tersebut. Tapi bukannya dari Lereng Lawu, ternyata Pangdam malah menyampaikannya dari lereng Merapi.
SBY pun kaget. Raut wajahnya berubah seolah menahan marah. Ia bertanya-tanya apakah ini di Lawu ataukah Merapi. Karena, informasi awal yang diperoleh pelaksanaan penanaman pohon itu di Lawu.
"Sebentar-sebentar, ini Merapi atau Lawu. Tadi yang disampaikan ke saya pagi pelaksanaannya di Lawu. Sekarang kok di Merapi," tanya SBY memotong pembicaraan Pangdam.
"Di Lereng Merapi pak," jawab Pangdam.
Mendengar jawaban itu, SBY kemudian melarat ucapannya. "Kalau begitu, saya ralat pernyataan saya tadi," kata SBY yang sebelumnya mengatakan akan melakukan teleconference dari Lereng Lawu.