Senin 28 Nov 2011 13:59 WIB

Ketika SBY Salah Dapat Laporan

Rep: Teguh Firmansyah/ Red: Didi Purwadi
Ibu Negara Ani Yudhoyono (kanan) disaksikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (dua kiri) dan Menteri Kehutanan Zulkifili Hasan (kiri), menyiram pohon Tangkil (Gnetum gnemon) dalam kegiatan menanam pohon serentak di kawasan Bukit Merah Putih, Sentul, Bogor,
Foto: Antara/Jafkhairi
Ibu Negara Ani Yudhoyono (kanan) disaksikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (dua kiri) dan Menteri Kehutanan Zulkifili Hasan (kiri), menyiram pohon Tangkil (Gnetum gnemon) dalam kegiatan menanam pohon serentak di kawasan Bukit Merah Putih, Sentul, Bogor,

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Apa jadinya jika Presiden salah mendapatkan laporan dari anak buahnya. Apalagi jika laporan yang disampaikan itu kemudian tersiar di hadapan publik.

Itulah yang terjadi saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menggelar teleconference dengan Pangdam  IV Diponegoro, Mayjen Mulhim Asyrof, dalam acara peringatan hari penanaman pohon Indonesia, Senin (28/11).

Presiden yang ketika itu berada di Bukit Merah Putih Sentul, Bogor, mempersilahkan Pangdam Diponegoro untuk melaporkan penanaman pohon di lereng Lawu, Jawa Tengah. Mendapat arahan itu, Pangdam kemudian melaporkan pelaksanaan program  tersebut. Tapi bukannya dari Lereng Lawu, ternyata Pangdam malah menyampaikannya dari  lereng Merapi.

SBY pun kaget. Raut wajahnya berubah seolah menahan marah. Ia  bertanya-tanya apakah ini di Lawu ataukah Merapi. Karena, informasi awal yang diperoleh pelaksanaan penanaman pohon itu di Lawu.

"Sebentar-sebentar, ini Merapi atau Lawu. Tadi yang disampaikan ke saya pagi pelaksanaannya di Lawu. Sekarang kok di Merapi," tanya SBY memotong pembicaraan Pangdam.

"Di Lereng Merapi pak," jawab Pangdam.

Mendengar jawaban itu, SBY kemudian melarat ucapannya. "Kalau begitu, saya ralat pernyataan saya tadi," kata SBY yang sebelumnya mengatakan akan melakukan teleconference dari Lereng Lawu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement