Ahad 27 Nov 2011 20:08 WIB

Pengojek Keluhkan Sepi Penumpang Gara-Gara Kisruh Gereja Yasmin

Rep: M Akbar Wijaya/ Red: Stevy Maradona
Jemaat GKI Yasmin.
Foto: kaskus.us
Jemaat GKI Yasmin.

BOGOR - Sejumlah tukang ojek di kawasan Perumahan Yasmin, Jalan KH Abdullah Bin Nuh, Keluruhan Curug Mekar, Kecamatan Bogor Barat, mengeluhkan turunnya pendapatan mereka. 

Para pengojek mengaku penurunan pendapatan ini disebabkan kasus Gereja Kristen Indonesia (GKI) Yasmin yang tidak kunjung selesai. "Pada dasarnya kami dirugikan dengan adanya kasus Yasmin," kata Lukas, salah seorang pengojek kepada Republika, Ahad (27/11), di Bogor.

Lukas mengatakan, penurunan penumpang sudah terjadi sejak polisi melakukan penutupan akses jalan saban Ahad pagi. Dikatakan Lukas, kebanyakan penumpangnya di pagi hari adalah mereka yang hendak pergi ke pasar atau beraktivitas di sekitar perumahan. "Biasanya saya start pukul 6 pagi sampai jam 9 sudah dapat Rp 100 ribu," katanya

Selama lima tahun menjadi pengojek di sekitar perumahan Yasmin, Lukas mengaku kondisi saat ini merupakan yang terburuk dalam pendapatannya. "Sampai sekarang kita belum narik sewa," ujarnya. Sebagai rakyat kecil Lukas berharap persoalan Yasmin bisa segera selesai. Dia meminta jemaat gereja patuh pada keputusan yang dibuat Walikota Bogor Diani Budiarto.

Selain Lukas, penurunan pendapatan juga dirasakan Eka Sapta Hadi. Eka mengaku belum mendapat satu pun sewa sejak mangkal dari jam 6.00 WIB sampai jam 9:00. "Siapa yang mau naik, orang jalan ditutup polisi dan warga pada takut," katanya. Eka mengatakan akibat penurunan pendapatan, banyak para tukang ojeg yang ada di sekitar perumahan Yasmin mendapatkan prahara di rumah tangga mereka. "Banyak pengojek yang bertengkar dengan istrinya karena tidak bisa memenuhi uang setoran belanja dan cicilan motor," ujarnya. Senada dengan Lukas, Eka pun berharap jemaat gereja mau peduli terhadap nasib pengojek dengan pindah ke tempat yang telah disediakan Walikota Bogor, Diani Budiarto. "Tolong jangan lagi beribadah di trotoar. Bikin macet dan mengganngu masyarakat," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement