Sabtu 26 Nov 2011 17:46 WIB

PII akan Gairahkan Wirausahawan Muslim

Rep: Amri Amrullah/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,\JAKARTA—Munculnya nama-nama orang terkaya di Indonesia dari majalah Forbes, memunculkan keprihatinan Ketua Umum Keluarga Besar Pemuda Islam Indonesia (KB PII), Soetrisno Bachir. Menurutnya Indonesia dengan mayoritas penduduk yang beragama islam ternyata tidak serta merta menjadikan Muslim sebagai kekuatan ekonomi di Indonesia.

“Kita sangat sedih dengan fakta tersebut,” ungkapnya disaat memberikan sambutan pelantikan pengurus KB PII yang baru, di Jakarta, Sabtu (26/11). Melihat lemahnya jiwa dan jaringan entrepreneur di kalangan Muslim ini, Soetrisno berkeinginan KB PII mendatang siap menjadi lokomotif hadirnya para pengusaha muda Muslim di Indonesia.

Keinginan ini bukan tanpa alasan. KB PII terkenal dengan para anggotanya seb agai seorang etrepreneur yang handal dan telah memiliki usaha yang besar. Seperti mantan ketua KB PII sebelumnya, Tanri Abeng. Serta beberapa Dewan Pengurus lain seperti, Jusuf Kalla, Muchdi PR bahkan Soetrisno Bachir sendiri. Dengan besarnya potensi ekonomi anggota KB PII tersebut, Soetrisno yakin ini akan menjadikan kelebihan tersendiri untuk memunculkan pengusaha muda Muslim dari rahim PII.

Ketua Indonesian Islamic Business Forum, Heppy Trenggono menyambut baik keinginan Soetrisno Bachir tersebut. Menurutnya Indonesia saat ini membutuhkan semangat wirausahawan Muslim yang besar. Adanya jiwa wirausahawan terlebih dari kalangan muda, akan lebih memperbesar pengusaan sendi-sendi ekonomi dari bangsa sendiri.

Sehingga pasar Indonesia yang besar ini tidak kemudian dimanfaatkan dan dikeruk untuk kepentingan pribadi dan oleh negara lain. Pihaknya akan bekerjasama dengan KB PII untuk mewujudkan para pengusaha Muslim yang mampu mengusai sendi-sendi ekonomi bangsa.

Dalam kesempatan tersebut, Heppy juga memperkenalkan gerakan 'Beli Indonesia'. Gerakan Beli Indonesia ini adalah gerakan keprihatinan akan rendahnya penguasaan pasar pengusaha indonesia di negeri sendiri.

Saat ini, jelas Heppy, pasar kita masih didominasi berbagai produk dari perusahaan asing, yang menguasai hampir 80 persen semua produk dari makanan, tekstil hingga produk farmasi. "Dengan gerakan Beli Indonesia ini kita ingin memunculkan para pengusaha muda termasuk Muslim yang mampu menguasai pasar dalam negeri," ungkapnya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement