REPUBLIKA.CO.ID, PADANG - Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengimbau semua elemen masyarakat untuk menggalakkan kembali program cukup dua anak dalam membentuk keluarga kecil yang bahagia dan berkualitas. "Pertumbuhan penduduk harus dikendalikan, sehingga perlu digalakkan kembali keluarga kecil dengan anak dua saja agar tumbuh sehat dan berkualitas serta bahagia," kata Agung Laksono di Padang, Jumat.
Menko Kesra berkunjung ke Sumatera Barat dengan agenda meninjau kesiapan rehabilitasi oleh Pemkab Pesisir Selatan pascabanjir dan penyerahan sertifikat nama bayi perempuan yang ke 7 miliar serta membuka seminar tentang Pengendalian Penduduk yang digelar BKKBN perwakilan Sumbar.
Bayi ke tujuh miliar lahir pada 31 Oktober 2011 diberi nama oleh Presiden RI Ahmad Saptaji Adibuwono (Ahmad) jenis kelamin laki-laki asal Situbondo, dan Saptarina Heriaty Andipertiwi (Rina) asal Payakumbuh, Sumatera Barat.
Menurut Menko, upaya pengendalian laju pertumbuhan penduduk harus dengan komitmen bersama pemerintah dan semua elemen masyarakat, termasuk para ulama ikut menyosialisasikan program KB.
Selain itu, peran pemuda penting untuk tidak menikah di bawah umur 20 tahun, dan kelahiran anak harus diberi jarak cukup. Selain itu, gubernur, bupati dan wali kota sampai lurah harus mampu memotivasi masyarakat untuk membangun keluarga kecil yang bahagia. "Jika ini konsisten dijalankan akan membantu penurunan laju pertumbuhan penduduk Indonesia," ujarnya.
Menurut Menko Kesra, jumlah penduduk perlun diseimbangkan dengan ketersediaan pangan dalam negeri sehingga laju pertumbuhan penduduk harus dikendalikan.
Terkait jumlah pendudukan dunia yang sudah melebihi tujuh miliar jiwa dan pertumbuhan penduduk Indonesia 1,49 persen dan Sumbar di bawah nasional 1,38 persen tapi harus dikendalikan karena bisa menjadi ancaman.
Jadi, menurut BKKBN penurunan laju pertumbuhan penduduk ditargetkan sampai akhir 2011 di bawah satu persen, sehingga dibutuhkan komitmen semua pihak. Menurut Agung, Hari Kependudukan Sedunia pada 2011 menjadi penting karena dikaitkan dengan fakta berupa pertumbuhan penduduk yang cepat secara global.
Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengumumkan indekx Pembangunan Manusia (IPM) sedunia pada 2011, Indonesia berada pada posisi 124 dari 187 negara. Sedangkan IPM tahun lalu, berada pada posisi 108 dari 169 negara.
Penentuan peringkat ini berdasarkan pada penilaian bidang pendidikan, kesehatan dan pendapatan perkapita. Jika dicermati kenyataan capaian indeks IPM Indonesia terus meningkat dari 0.613 pada 2011 menjadi 0.617 pada 2011 termasuk IPM bidang pendidikan.