Selasa 22 Nov 2011 23:25 WIB

Kekerasan di Kalangan Mahasiswa Dipicu Uang Kuliah

 Sejumlah mahasiswa terlibat tawuran saling lempar di kampus Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulsel, Senin (12/9).
Foto: Antara/Sahrul Manda Tikupadang
Sejumlah mahasiswa terlibat tawuran saling lempar di kampus Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulsel, Senin (12/9).

REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG - Kriminolog Universitas Indonesia, Adrianus Meliala, menilai kekerasan di kalangan pelajar berbeda dengan perilaku kekerasan di kalangan mahasiswa. Jika kekerasan pelajar terjadi karena tradisi turun temurun, maka kekerasaan mahasiswa dipicu oleh biaya kuliah.

''Kondisinya bisa berbeda pada kekerasan di kalangan mahasiswa. Sebab, kondisi pembelajaran di perguruan tinggi yang kian membuat tertekan dan biaya kuliah tinggi bisa memancing mahasiswa berbuat kekerasan,'' katanya.

Ia menjelaskan kondisi sulit dalam perkuliahan semacam itu membuat solidaritas antarmahasiswa, baik satu fakultas atau satu kampus, kian tinggi. Mereka merasa senasib dan susah jika harus "berdiri sendiri".

Persoalannya, kata dia, solidaritas antarmahasiswa satu fakultas dan kampus itu membuat kelompok-kelompok. Ada yang dianggap "in-group" yakni satu kelompoknya. Mereka di luar kelompoknya adalah "out-group".

"Akhirnya mereka mudah menyerang mahasiswa yang berada di luar kelompoknya dan sebaliknya. Memang tidak semua mahasiswa perguruan tinggi seperti itu. Semua tergantung ketatnya peraturan yang diterapkan kampus," kata Adrianus.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement