REPUBLIKA.CO.ID,AMBON--Kabid Humas Polda Maluku AKBP J.Huwae menyatakan, ledakan bom rakitan di kawasan jalan Philip Latumahina, Kelurahan Uritetu Kecamatan Sirmau Kota Ambon, Sabtu malam (19/11) dilakukan orang tak dikenal (OTK) hanya untuk menakuti orang.
"Ledakan bom rakitan di samping tempat terapi Nakamura Pardise tengah sengaja dilakukan oleh orang yang tidak bertanggungjawab untuk menakuti warga masyarakat di daerah ini," ujar Huwae di Ambon, Senin.
Menurut Huwae, peristiwa ledakan bom tersebut tidak menimbulkan korban jiwa tetapi serpihan bom membuat sejumlah lobang pada tembok bangunan terapi Nakamura dan rumah makan Paradiso.
"Polisi sudah meminta keterangan Dimetrov Pattikawa (46) sebagai saksi karena yang bersangkutan sehari-hari menjual bensin di sekitar lokasi ledakan," katanya.
Dikatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan kasus ledakan bom tersebut, apakah ada kaitan dengan peristiwa 11 September 2011 atau tidak. "Ledakan bom itu tidak berpengaruh terhadap aktifitas warga masyarakat kota Ambon dan tetap berjalan normal seperti bisa," ujar Huwae.
Sementara itu, Wakil Gubernur (Wagub) Maluku Said Assagaff ketika dikonfirmasi, menghimbau kepada warga masyarakat Kota Ambon untuk menjaga lingkungan di tempat tinggal masing-masing.
"Kita tetap berupaya memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa sangat penting membangun kebersamaan dan menjaga stabilitas di daerah ini, jangan cepat emosi dan harus berpikir jernih.
Menurut Wagub, kalau ada persoalan perlu didiskusikan bersama tidak boleh berbuat anarkhis karena akan berhadapan dengan aparat keamanan.
"Kita usahakan daerah ini harus aman, karena banyak orang yang mau datang ke Maluku," katany sambil meminta kepada aparat keamanan bertindak tegas dan profesional untuk menjaga dan melindungi rakyat.