Sabtu 19 Nov 2011 19:11 WIB

Presiden: Obama-Gillard Jamin Pasukan AS di Darwin tak akan Menganggu

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat memberi penjelasan di APEC 2011, Honolulu, Amerika Serikat.
Foto: Antara
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat memberi penjelasan di APEC 2011, Honolulu, Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah mendapat jaminan dari Presiden AS Barack Obama dan PM Australia Julia Gillard bahwa penguatan pasukan AS di Darwin, Australia Utara, tidak dimaksudkan untuk mengganggu negara-negara tetangga Australia.

Dalam konferensi pers usai penutupan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-19 di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Sabtu, Presiden Yudhoyono menyatakan ia telah bertemu Obama dan Gillard di sela-sela KTT Asia Timur yang dihadiri kedua pemimpin tersebut dan berbincang soal penempatan pasukan AS di Australia.

"Saya bertemu Presiden Obama tadi malam untuk menyampaikan kepada saya secara resmi bahwa tidak ada niat apa pun untuk dianggap mengganggu negara-negara tetangga Australia. Saya mendapatkan garansi itu. Demikian juga dengan PM Gillard tadi saya bertemu dan beliau juga menyampaikan hal yang sama, sama sekali tidak ada niatan apa pun untuk menganggu siapa pun," tuturnya.

Kepala Negara mengatakan ia telah mendapatkan penjelasan baik dari Presiden Obama maupun PM Gillard bahwa penempatan pasukan Amerika Serikat di Australia itu untuk kerja sama pelatihan dan dimaksudkan sebagai unit gerak cepat operasi nonmiliter apabila terjadi bencana alam di kawasan tersebut.

Presiden Yudhoyono pun menyatakan kepercayaannya kepada Australia dan AS yang menjadi bagian dari kerja sama forum Asia Timur. "Saya percaya Australia dan Amerika Serikat sebagai bagian dari East Asia Summit tahu kita harus menjaga stabilitas, perdamaian, dan keamanan," ujarnya.

Menurut dia, penempatan pasukan AS di Australia yang merupakan bagian dari perjanjian kerja sama di antara kedua negara itu jangan menimbulkan praduga yang justru menimbulkan ketegangan di kawasan.

Presiden menjelaskan Indonesia telah memiliki kerja sama paripurna dengan AS yang meliputi pengakuan dan penghormatan negara itu terhadap integritas wilayah dan kedaulatan Indonesia. Demikian juga dengan 'Lombok Treaty' yang mencantumkan pengakuan dan penghormatan Australia terhadap keutuhan dan kedaulatan wilayah Indonesia.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement