Jumat 18 Nov 2011 23:49 WIB

Indonesia 'Satukan' AS dan Cina dalam Jamuan

Presiden mengenakan kemeja berbahan kain tenun ikat merahmerah sedang berbincang dengan Presiden AS yang mengenakan kemeja tenun ikat hijau pada jamuan makan malam kenegaraan
Foto: ANTARA
Presiden mengenakan kemeja berbahan kain tenun ikat merahmerah sedang berbincang dengan Presiden AS yang mengenakan kemeja tenun ikat hijau pada jamuan makan malam kenegaraan

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA - Jamuan santap malam Pertemuan Puncak keenam Asia Timur (EAS) di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, Bali, Jumat (18/11) malam, "menyatukan" pemimpin Amerika Serikat dan Cina, dua negara yang sibuk berebut pengaruh di ASEAN.

Sejak rangkaian kegiatan KTT ke-19 ASEAN dan KTT terkait bergulir di Nusa Dua, Bali 13 November lalu, "bayang-bayang" rivalitas Amerika Serikat dan Cina yang kehadiran militernya di laut Cina selatan yang dipersengkatakan Cina, Taiwan, Filipina, Vietnam, Malaysia, dan Brunei Darussalam itu sudah terlihat.

Sengketa Laut Cina Selatan yang tak kunjung usai dan keputusan Presiden AS Barack Obama menempatkan 2.500 orang marinirnya di Darwin, Australia, menyita perhatian kalangan wartawan peliput jalannya KTT ke-19 ASEAN dan EAS ke-enam yang berakhir Sabtu (19/11) itu.

Namun acara jamuan makan malam yang dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Ani Yudhoyono bersama para tamu agungnya dari 18 negara peserta EAS itulah yang justru "mendekatkan" Obama dan mitranya dari Cina, Wen Jiabao.

Keduanya tidak hanya duduk berdampingan tetapi tampak saling bertukar sapa. Perdana Menteri China Wen Jiabao yang mengenakan kemaja dari tenun ikat berwarna merah tampak beberapa kali bercakap-cakap dengan Barack Obama yang mengenakan kemeja tenun ikat berwarna hijau.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat jamuan makan malam itu pun meminta para kepala negara/pemerintahan peserta KTT keenam Asia Timur ini untuk melupakan sejenak materi pertemuan yang akan dibahas Sabtu (19/11).

Dalam sambutan singkat mengawali jamuan makan malam yang berlangsung di Ruang Nusa Dua 5, Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) itu, Presiden berharap para pemimpin 18 negara peserta EAS hanya menikmati jamuan dan persahabatan.

Menurut Presiden yang mengenakan kemeja tenun ikat semodel dengan para pemimpin negara lainnya, KTT ke-6 Asia Timur akan membahas beragam persoalan seperti ketahanan pangan dan energi, ekonomi dunia, perdagangan, dan penanganan bencana alam.

"Tapi tinggalkan itu untuk besok. Sekarang, malam ini, nikmatilah jamuan makan malam dan kehadiran masing-masing," ujarnya.

Di awal pidatonya, Presiden Yudhoyono sempat menyatakan pengertiannya bahwa para kepala negara pemerintahan yang hadir pasti ada yang mengalami "jetlag" karena penerbangan jauh.

Namun, Presiden yang menjabat Ketua ASEAN 2011 mengatakan Bali sebagai salah satu destinasi wisata dunia adalah tempat yang paling cocok bagi para pemimpin itu untuk menyembuhkan "jetlag".

Sebelumnya jamuan santap malam yang diisi dengan hiburan tari dan lagu itu, rangkaian pertemuan kepala negara dan pemerintahan ASEAN dengan mitra dialognya serta pertemuan bilateral Indonesia - AS dilangsungkan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement