Kamis 17 Nov 2011 10:45 WIB

KTT ASEAN, Asia Tenggara Harus Secepatnya Jadi Zona Bebas Nuklir

Rep: Ditto Papilanda/ Red: Stevy Maradona

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Stabilitas dan keamanan kawasan Asia Tenggara akan menjadi fokus pembahasan pemimpin negara dan pemerintahan yang hadir dalam KTT ASEAN ke-19 di Nusa Dua, Bali, pekan ini. Presiden SBY berharap, salah satu hasil yang bisa dicapai adalah percepatan penandatanganan Protokol Zona Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara (SEANWFZ).

"Upaya kita meraih perdamaian dan stabilitas kawasan semakin maju, dengan penerimaan negara-negara pemilik senjata nuklir terhadap kerangka kerja sama Zona Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara," tutur SBY di hadapan sembilan pemimpin negara dan pemerintahan negara-negara ASEAN yang hadir di Bali Nusa Dua Convention Hall, Kamis (17/11) pagi ini.

Kemarin, Menko Polhukam Djoko Suyanto yang memimpin Sidang Ke-6 Dewan Komunitas Politik dan Keamanan ASEAN, diungkapkan bahwa ASEAN telah melakukan konsultasi langsung dengan negara-negara pemilik senjata nuklir. Konsultasi itu untuk membahas aksesi negara-negara pemilik senjata nuklir ke dalam Protokol Zona Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara.

"Setelah melalui perundingan selama 10 tahun, akhirnya kita bisa berkonsultasi langsung dengan pemilik senjata nuklir," kata Djoko Suyanto saat menggelar jumpa pers di Media Center, BNDCC, kemarin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement