Senin 14 Nov 2011 20:04 WIB

Tim Insinyur MER-C Tiba di Mesir

Tim MER-C di depan KBRI Kairo
Foto: Dok. Mer-C
Tim MER-C di depan KBRI Kairo

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO - Tim relawan Mer-C untuk proyek pembangunan RS Indonesia di Jalur Gaza mendarat di Bandara Kairo, Mesir, Senin (14/11) pukul 11.05 waktu setempat. Tim yang beranggotakan tiga insinyur dan seorang wartawan ini akan melakukan supervisi dan evaluasi proses pembangunan struktur RS Indonesia yang sudah mencapai 50%. Selain itu, tim yang dipimpin Ir. Faried Thalib ini juga bertugas mempersiapkan tender tahap dua untuk pekerjaan arsitektur dan ME (Mechanical Electrical) RS Indonesia di Gaza.

Di Bandara Kairo, usai menempuh perjalanan belasan jam menggunakan maskapai Emirates, tim disambut oleh petugas KBRI dan relawan lokal mahasiswa Indonesia di Mesir. Dari bandara, tim langsung menuju KBRI Kairo untuk menginformasikan tujuan kunjungan ke Gaza dan perkembangan proses pembangunan RS Indonesia yang sedang berlangsung.

Selanjutnya, tim berencana bermalam di Al Arish, kota yang terdekat dengan perbatasan Rafah, untuk mencoba masuk ke Gaza keesokan harinya dengan berbekal surat dari Kemenlu Mesir yang sudah ada di tangan. Perjalanan Kairo – Al Arish memakan waktu lima jam.

Menurut rilis yang yang diterima Republika.co.id, tim sempat tertahan dalam perjalanan menuju Al Arish.  Saat mencapai checkpoint ketiga, kira-kira 150 km sebelum kota Al Arish, tim ditahan oleh pihak keamanan setempat karena melakukan perjalanan di malam hari. Mereka mengatakan tim MER-C harus dikawal oleh mobil patroli demi keamanan.

Menurut Faris, relawan lokal seorang mahasiswa asal Indonesia yang mendampingi tim, mobil patrol yang akan mengawal tim berasal dari check point selanjutnya. Sehingga, mereka harus menunggu kedatangan mobil patrol tersebut selama berjam-jam. “Padahal di depan kami pun masih ada 4 check point lagi yang harus dilewati,” ungkap Faris. Insiden ini menyebabkan tim MER-C baru tiba di Al Arish tengah malam waktu setempat.

“Perjalanan yang biasanya hanya ditempuh 5 jam, menjadi 12 jam karena harus menunggu mobil patrol datang untuk mengawal tim. Kesabaran tim mulai diuji di sini,” lanjut Faris.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement