Jumat 28 Oct 2011 22:17 WIB

Impor Beras Dari Thailland Terancam Batal

Rep: Teguh Firmansyah/ Red: Chairul Akhmad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Banjir besar yang melanda Thailand membuat rencana impor beras dari Negeri Gajah Putih itu bakal terganggu. Thailand tidak dapat memenuhi komitmen yang sebelumnya telah disepakati.

 

"Saya baru mendapat informasi, bahwa mereka (Thailand) kelihatannya tidak bisa memenuhi komitmen mereka untuk menjual dan mengirim beras ke Indonesia,"ujar Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, di Kantor Presiden, Jumat (28/10)

 

Untuk itu, lanjut Gita, pemerintah tengah mencoba menyikapi bagaimana  mencari solusinya. Tentunya ada beberapa alternatif, seperti  melakukan negoisasi kembali dengan mereka. "Atau kita cari solusi atau alternatif lain untuk pemasokan beras Indonesia,"jelasnya.

 

Pembicaraan akan dilakukan secepat mungkin. Bisa dalam beberapa hari ini atau pekan kedepan. Ketika ditanya alternatif negara pengganti, Gita belum bisa menjawabnya.  "Saya tidak tahu, tapi tentunya ada alternatif lain yang dipertimbangkan," terangnya.

 

Sebelumnya, bulan lalu Thailand berencana akan membatalkan ekspor beras sebanyak 300.000 ton ke Indonesia. Namun setelah negoisasi, Pemerintah Thailand pada awal Oktober lalu mengumumkan untuk memperpanjang kontrak awal untuk ekspor beras ke Indonesia.  Thailand berkomitmen menyuplai sebanyak 1 juta metrik ton beras per tahun ke Indonesia dan Bangladesh. Sementara itu, Sebanyak 6 juta ton panen beras Thailand tahun 2011/2012 diperkirakan rusak karena banjir.

 

Demikian disampaikan pejabat pertanian Thailand, Jumat (28/10). Angka ini naik dari perkiraan sebelumnya yang sebesar 4 juta ton. “Enam juta ton ini hanyalah perkiraan awal. Perlu dilakukan survei lagi setelah banjir surut,” ujar Apichart Jongsakul, Kepala Office of Agriculture Economy Thailand.

 

Banjir di negara pengekspor beras nomor satu di dunia ini telah merendam 1,6 juta hektare sawah. Kondisi ini memaksa pemerintah memangkas perkiraan volume panen tahun ini hingga 24 persen. Apichart mengatakan, jika banjir terus memburuk, produksi beras bisa turun hingga 19 juta ton.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement