Kamis 27 Oct 2011 14:16 WIB

PMI Ikut Ulurkan Tangan untuk Korban Banjir Thailand

Banjir menggenangi Provinsi Ayutthaya, Thailand Tengah.
Foto: AP
Banjir menggenangi Provinsi Ayutthaya, Thailand Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Palang Merah Indonesia telah mengirimkan bantuan dana kemanusiaan sebesar 100 ribu dolar AS kepada Thailand untuk menanggulangi bencana banjir di negara Gajah Putih itu yang dilaporkan telah menewaskan hingga 366 orang.

"Seperti halnya di Indonesia, pelaku respons bencana dilakukan oleh PMI. Untuk kejadian di Thailand, pelaku responsnya adalah Palang Merah Thailand. Sejalan dengan ini, bantuan dari PMI dikirimkan melalui Palang Merah Thailand," kata Sekretaris Jenderal Palang Merah Indonesia (PMI), Budi A Adiputro, di Jakarta, Kamis (27/10).

Budi memaparkan, bantuan dana kemanusiaan yang telah dikirmkan pada 20 Oktober itu merupakan bentuk komitmen PMI untuk membantu masyarakat Thailand. Selain itu, lanjutnya, dana bantuan itu juga diharapkan dapat dipergunakan untuk membantu masyarakat yang terkena dampak banjir.

Ia juga menuturkan, berdasarkan catatan yang disampaikan oleh Departemen Pencegahan Bencana dan Mitigasi Thailand, banjir kali ini menggenangi 61 dari 77 provinsi, dan mempengaruhi sekitar 2,5 juta rumah tangga dan 8,6 juta jiwa warganya.

Menurut dia, banjir yang terjadi di Thailand sejak September disebabkan oleh hujan muson yang meningkat hingga 40 persen dari jumlah curah hujan rata-rata. Sedangkan kondisi untuk kota Bangkok sendiri dilaporkan juga telah dilanda banjir dengan 17 distrik dinyatakan sebagai daerah bencana.

Selain memberikan respon bantuan untuk korban banjir di Thailand, PMI juga menyatakan turut prihatin dan bersimpati terhadap korban bencana gempa bumi di Turki yang mengguncang negara itu pada Ahad (23/10).

Budi juga mengemukakan, PMI telah menyatakan kesediaannya dan kesiapannya untuk membantu para korban gempa melalui Bulan Sabit Merah Turki jika diperlukan. Sebagaimana diberitakan kantor berita Reuters, banjir yang melanda Thailand telah menewaskan 366 orang dan 113.000 lainnya mengungsi dan menyebabkan hampir 2,5 juta orang kehilangan mata pencaharian.

Banjir tersebut juga dilaporkan memaksa ditutupnya tujuh kawasan industri di provinsi-provinsi Ayuttahaya, Nonthaburi dan Pathum Thani yang berbatasan dengan Bangkok, yang menyebabkan kerugian sekitar 3,2 milar dolar AS, merusak jaringan pasokan dan menyebabkan 650.000 karyawan tidak dapat bekerja.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement