REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pakar kesehatan lingkungan Dr Budi Haryanto SKM MKM MSc mengatakan air minum di Indonesia masih ada yang tercemar sejumlah bakteri seperti coliform dan coli tinja serta tercemar senyawa kimia. Pernyataan itu disampaikan dalam seminar yang bertema 'Air Minum Aman bagi Masyarakat DKI Jakarta,' di Hotel Nikko Jakarta, Rabu (26/10).
Sebagai pembicara Budi menyampaikan data yang berisikan penelitian dari beberapa wilayah tentang pencemaran air minum di Indonesia. Berdasarkan data hasil penelitian tersebut sebagian air minum yang ada di Jakarta, Bogor, Karawang, Bekasi, Cilegon dan Tanggerang tercemar bakteri coliform, koli tinja dan sejumlah senyawa kimia.
Koli tinja sendiri adalah salah satu penyebab penyakit diare, sementara sejumlah senyawa kimia berbahaya bisa menyebabkan penyakit kanker, tumor, hipertensi, gastrointestinal, gangguan reproduksi, kerusakan saraf, karies gigi dan kerusakan tulang, iritasi lambung, anemia, dan kerusakan otak.
Menurut Budi, sekitar 50 persen penyakit yang diderita oleh masyarakat Indonesia disebabkan oleh air minum yang tercemar termasuk diare. Ia menjelaskan, kejadian penyakit diare selalu meningkat setiap tahun dan menyumbangkan angka kematian yang tinggi kepada anak- anak. Karena anak adalah kelompok yang paling tinggi risikonya terkena penyakit tersebut.
Sementara Kepala Dinas kesehatan Jakarta dr. Dien Ermawati, M. Kes dalam siara persnya meyakini bahwa meningkatnya angka penyakit di Jakarta akibat tercemarnya sumber air minum. "Kami meyakini bahwa tercemarnya sumber air minum di wilayah Jakarta, menyebabkan angka kejadian penyakit infeksi di wilayah ini terus meningkat bahkan tercatat 12 angka kematian yang cukup besar di tahun 2010," ujar Dien.
Menurut Dien infeksi yang terjadi akibat tecemarnya air tersebut adalah penyakit diare disertai dehidrasi, diare biasa, typus dan hepatitis A. Dia juga mengatakan Pemerintah kota telah mengupayakan untuk menurunkan angka penyakit tersebut.
"Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah dalam membantu menurunkan angka kejadian penyakit infeksi ini di mana salah satunya dengan meningkatkan akses masyarakat terhadap ketersediaan air minum yang aman dan layak konsumsi," tambah Dien.
Senada dengan Dien, Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Dinkes DKI Jakarta juga menyampikan bahwa perlu adanya upaya untuk mengatasi masalah air untuk kesehatan tersebut seperti sosialisasi pola hidup bersih dan sehat, pembinaan terhadap penyediaan air bersih,perlindungan terhadap mata air dan penerapan teknologi tepat guna tentang penyehatan air.