REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical dinilai sebagai sosok ideal maju untuk menjadi calon presiden (capres) Pemilu 2014. Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung, menyatakan, Ical mempunyai pengalaman dalam dunia politik, pemerintahan, dan dunia usaha.
Dalam pemerintah, kata Akbar, Ical pernah menjadi menteri. Karena itu, kalau ditinjau segi persyaratan formal, yang bersangkutan cukup mumpuni. Persoalannya tinggal bagaimana caranya Ical mendapat elektabilitas tinggi dari masyarakat. “Itu yang menentukan. Tentu dalam konteks Golkar harus melalui suatu mekanisme partai,” jelas Akbar di Jakarta, Rabu (26/10).
Meski begitu, Akbar mengungkap, di internal Golkar hingga kini secara resmi belum membicarakan persoalan rekrutmen capres. Namun, yang disebut-sebut pasti ada, dan Ical salah satunya. Akbar menjamin, pencalonan Ical tidak bisa dikatakan final, meski menjabat sebagai ketua umum partai.
Golkar, kata dia, tentu memilih calon terbaik yang memiliki probabilitas tinggi untuk mendapat dukungan suara dari masyarakat. Menurut Akbar, Golkar belum menentukan menggunakan metode konvensi sebagai syarat seleksi capres 2014. “Golkar punya metode konvensi untuk pemilu. Untuk pemilukada menggunakan survei.”
Tapi, semua mekanisme itu diserahkan sepenuhnya ke jajaran pimpinan Golkar, terutama sedang menggelar rapat pimpinan untuk menentukan mekanisme terbaik dalam menetapkan capres 2014.