REPUBLIKA.CO.ID, SERPONG - Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie terkesan malu-malu menanggapi survei yang dilakukan Reform Institute yang menyatakan bahwa dirinya menjadi calon yang paling populer pada pilpres 2014 mendatang.
"Partai Golkar pada 2011 nanti memutuskan siapa-siapa yang berhak maju, tentu kita harus bisa menjalankannya," ujar Ical ditemui saat memberi kuliah umum di Kampus Institut Teknologi Indonesia (ITI), Setu, Tangerang Selatan.
Sebelumnya, survei Reform Institute mencatat bahwa Aburizal Bakrie jadi calon presiden yang elektabilitasnya paling tinggi. Ketua Umum Partai Golkar ini mendapat suara 13,58 persen, disusul Prabowo Subianto 8,46 persen, Jusuf Kalla 7,06 persen, Hidayat Nur Wahid 5,17 persen, dan Ani Yudhoyono 4,13 persen.
Reform Institute melakukan survei pada 12-24 September 2011 dengan 2010 responden di 33 provinsi. Mereka mengklaim margin of error 1,95 persen dengan metode multistage random sampling.
Bahkan, di Jawa, elektabilitas Aburizal mencapai 48,36 persen dan di luar Jawa 51,64 persen. Sedangkan sebaran pemilih Prabowo mayoritas di Jawa sebesar 67,65 persen dan di luar Jawa hanya 32,35 persen.