Rabu 26 Oct 2011 10:19 WIB

Soal Papua, MUI Minta Pemerintah Gelar Dialog

Rep: Agung Sasongko/ Red: Didi Purwadi
Sejumlah aparat dari Brimob Polda Papua bersenjata laras panjang melintas di tengah kota guna meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi wilayah di Kota Jayapura, Papua, Selasa (25/10).
Foto: Antara/Anang Budiono
Sejumlah aparat dari Brimob Polda Papua bersenjata laras panjang melintas di tengah kota guna meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi wilayah di Kota Jayapura, Papua, Selasa (25/10).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendesak pemerintah segera menggelar dialog dengan masyarakat Papua. Sebab, situasi politik dan keamanan di Papua kian memanas.

"Dialog harus segera digelar. Hanya saja, dialog itu dalam kerangka NKRI," papar Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ma'ruf Amin, di Jakarta, Rabu (26/10).

Ma'ruf menilai situasi panas Papua saat ini disebabkan provokasi dalam dan luar negeri. Karena itu, pemerintah jangan membiarkan situasi itu terus berlangsung. "Bagi MUI, NKRI itu harga mati," tegasnya.

Situasi politik dan keamanan di Papua memanas. Setelah aksi penembakan dan aksi massa PT Freeport Indonesia, terjadi pembubaran Kongres Rakyat Papua III.

Terakhir adalah aksi penembakan. Kali ini korbannya adalah Kapolsek Kota Mulia, Ajun Komisaris Dominggus Otto Awes, yang tewas ditembak kepalanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement