REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Keuangan Agus Martowardojo menegaskan, perjanjian pasar bebas alias free trade agreement (FTA) bukan suatu hal yang perlu dikhawatirkan. Pasar bebas, ujarnya, justru merupakan peluang untuk memperluas pasar.
"Jadi, jangan salah, FTA merupakan peluang perluasan pasar dan tantangan," kata Menteri Keuangan Agus Martowardojo dalam acara Nusa Tenggara Investment Day di Ritz Carlton, Selasa (25/10). Selain harus memperluas pasar, industri dalam negeri perlu dilindungi.
Oleh karenanya, Agus meminta pengusaha dan pihak-pihak terkait mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi pasar bebas. "Tidak ada yang salah dengan FTA, kesiapan kita yang jadi catatan, kesiapan pengusaha untuk menghadapi perdagangan FTA," kata Agus.
Saat ini, Indonesia melakukan perjanjian kerjasama perdagangan FTA, di antaranya ASEAN, ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA), dengan Korea, India, Australia, dan Selandia Baru. Menurut Agus, neraca perdagangan dengan Australia cenderung defisit.