REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK -- Provinsi Nusatenggara Barat (NTB) kini memliki sebuah bandara bertaraf internasional. Bandara itu dinamakan Bandara Internasional Lombok yang terletak di Kampung Tanah Awu, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah atau sekitar 40 km dari ibu kota NTB, Mataram. .
Bandara itu sudah dioperasikan sejak 11 Oktober 2011 kemarin. Namun, baru pada Kamis (20/11) diresmikan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.
Ada cerita menarik yang berkembang di masyarakat sekitar bandara terutama di Kampung Awu. Ternyata, sejak ratusan tahun lalu, nenek moyang masyarakat di kampung ini telah memperkirakan tanah awu akan dijadikan sebagai bandara.
Menurut Gubernur NTB, Muhammad Zainul Majdi, berdasarkan legenda yang berusia ratusan tahun, nenek moyang di Tanah Awu telah memperkirakan bahwa suatu saat tanah kediaman mereka akan menjadi tempat perlintasan untuk burung-burung berukuran besar. titik burung-burung itu akan singgah di tanah yang mereka diami.
"Makanya tidak heran jika di daerah ini sejak ratusan tahun lalu ada daerah yang namanya titik mengantar, titik mendongak ke langit, dan titik memantau," kata Zainal saat memberikan sambutan pada acara peresmian Bandara Internasional Lombok.
Menurutnya, perkiraan dari nenek moyang Tanah Awu itu mulai direalisasikan sejak belasan tahun lalu. Dimulai pada tahun 1995, pemerintah mulai melakukan pembebasan lahan untuk lahan pembangunan bandara. Sepuluh tahun kemudian, Menteri Perhubungan yang pada saat itu dijabat oleh Hatta Rajasa mulai melakukan pembangunan bandara di kawasan ini. Akhirnya, bandara itu rampung pada Oktober 2011.
"Alhamdulillah, perkiraan dari nenek moyang Tanah Awu sejak ratusan tahun lalu menjadi kenyataan," katanya.
Zainal mengatakan, dengan diioperasikannya bandara ini, maka ia harapkan pembangunan ekonomi bagi masyarakat sekitar secara khusus dan bagi masyarakat NTB secara umum akan semakin meningkat. Apalagi, saat ini pemerintah tengah menggenjot sektor pariwisata di NTB.
Zainak melanjutkan, bandara ini mengganti tugas dari Bandara Selaparang yang terletak di Kota Mataram yang selama belasan tahun menjadi bandara utama di NTB. Bandara yang baru ini memiliki fasilitas sarana penunjang yang lebih baik dari Bandara Selaparang.