Kamis 20 Oct 2011 08:00 WIB

Presiden Resmikan Bandara International Lombok

Rep: muhamad hafil/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,LOMBOK-- Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Kamis (20/10) pagi, akan meresmikan pengoperasian Bandara Internasional Lombok, Nusatenggara Barat.

Dengan diresmikannya pengoperasian bandara ini, potensi peningkatan ekonomi di Nusatenggara Barat diharapkan meningkat. "Kita sudah mempersiapkan segala sesuatunya, presiden secara teknis tinggal meresmikan pengoperasian Bandara Internasional Lombok ini pada pukul 08.00 WIT," kata Menteri Perhubungan RI EE Mangindaan kepada wartawan sebelum acara peresmian dimulai, Lombok, Nusatenggara Barat, Kamis (20/10) pagi.

Mangindaan yang baru dilantik menjadi menteri perhubungan kemarin, Rabu (19/10) itu menjelaskan, dengan dioperasikannya bandara baru ini, diharapkan potensi ekonomi di Nusatenggara Barat meningkat. Hal tersebut karena Nusatenggara Barat khususnya Lombok merupakan salah satu andalan Indonesia dalam bidang pariwisata setelah Bali.

Selain itu, pentingnya pembangunan bandara baru itu untuk menunjang pelayanan pemerintah dalam bidang transportasi semakin membaik. Pasalnya, Bandara Selaparang di Kota Mataram yang sudah puluhan tahun menjadi bandara utama di Nusatenggara Barat sudah tidak memadai.

Berdasarkan data, kapasitas Bandara Selaparang hanya bisa menampung penumpang sebanyak 800 ribu per tahun. Padahal, penumpang yang datang ke Nusatenggara sebanyak 1,4 juta per tahun. "Makanya Bandara Internasional Lombok dibangun untuk memperbaiki pelayanan pemerintah dalam bidang jasa transportasi," katanya. Pada acara peresmian itu, hadir sejumlah pejabat tinggi negara.

Selain Presiden SBY, juga hadir Menteri Perhubungan EE Mangindaan, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Menko Perekomian Hatta Rajasa, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi. Selain itu juga hadir Gubernur Nusatenggara Barat Zainul Majdi, Direktur Utama PT Angkasa Pura I Tommy Soetomo, dan mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement