REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Perumahan Rakyat Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II, Djan Faridz, berterima kasih kepada seluruh jamaah Nadhliyyin. Djan menganggap terpilihnya menjadi menteri tak bisa lepas dari bantuan dan doa-doa jamaah NU.
“Tanpa doa yang tulus dari jamaah NU dan muslimin lainnya, saya akan menghadapi kesulitan menjalankan tugas yang lalu, kini, dan nanti,” ujar Djan dalam rilisnya yang diterima Republika, Rabu (19/10).
Djan tak lupa mengucapkan terima kasih kepada seluruh pengurus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP, Suryadharma Ali, yang telah mengusulkan dirinya mengemban amanah sebagai anggota KIB II.
Djan merasa tidak canggung menjalani tugas barunya sebagai Menteri Perumahan Rakyat. Pasalnya, ia telah berpengalaman menggeluti dunia bisnis properti dan energi. Meski demikian, ia merasa tetap harus belajar lebih banyak.
“Saya akan belajar kepada mantan Menpera sebelumnya, Suharso Monoarfa, yang telah bekerja dengan baik dan memperoleh pujian dari Presiden RI serta dari Badan Pemeriksa Keuangan,” kata Djan.
Artinya, ia tinggal melanjutkan hal-hal yang baik dan meningkatkan hal-hal yang belum memuaskan. “Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Suharso Monoarfa yang telah membangun dasar tata kelola pemerintahan yang baik dan terpuji. Saya merasa bangga dapat melanjutkan tugas-tugas beliau,” imbuhnya.
Tak hanya itu, pria yang juga menjabat sebagai Ketua Pimpinan Wilayah Nadhatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta ini juga akan belajar kepada Menteri Pekerjaan Umum, yang akrab menangani masalah pembangunan fisik. “Saya ingin bekerja dengan optimal,” ujarnya.
Bagaimanapun, pengusaha yang sukses membangun Pasar Tanah Abang ini menyadari tugasnya sebagai menteri tidak dapat disepelekan. Ini karena posisi menteri merupakan amanah yang harus dipertanggungjawabkan kepada segenap rakyat Indonesia, sekaligus kepada presiden.