Selasa 18 Oct 2011 22:33 WIB

Jelang Reshuffle, Fadel Sempat Ditolak Bertemu Presiden

Rep: Teguh Firmansyah/ Red: Didi Purwadi
Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad
Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Fadel Muhammad, Menteri Kelautan dan Perikanan yang dicopot oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, sempat datang ke kantor presiden pada Selasa (18/10) sore. Fadel mencoba untuk bertemu dengan Presiden meski kemudian akhirnya ditolak.

Juru Bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha, mengatakan kedatangan Fadel ke Kantor Presiden untuk menyampaikan program di Kementeriannya. Kedatangannya bukan terkait dengan reshuffle.  Namun karena Presiden tengah sibuk, keinginan Fadel untuk bertemu terpaksa ditolak.

“Karena waktunya mepet, tadi bapak masih menemui (Bert) Kambuaya sebagai menteri negara lingkungan hidup, waktunya mepet masuk magrib,”ujarnya,  di Komplek Istana Kepresidenan, Selasa (18/10) malam.

Fadel datang ke kantor presiden sekitar pukul 17.00.  Sempat terlihat Fadel berbincang dengan Paspamres yang tengah berjaga. Fadel juga terlihat sempat sibuk menghubungi seseorang di depan kantor presiden.

Ia kemudian mencoba masuk melewati jalur yang tidak biasa digunakan oleh Menteri atau tamu Kepresidenan. Karena, pintu tersebut umumnya hanya digunakan oleh Presiden dan Wakil Presiden.

Fadel sendiri mengaku tidak bisa bertemu dengan Presiden. Ia pun menampik jika kedatangannya seputar reshuffle. Karena, menurutnya, dia tidak mempunyai masalah dengan kinerjanya.

“Saya kan gak ada masalah apa-apa, gimana sih. Saya bekerja bertugas. saya gak ada hubungan sama rehuffle,”terangnya. 

Fadel juga yakin masih akan menjalankan tugas kerjanya esok hari. “Insya Allah besok ke Lombok. Masalah di sana itu dengan perbatasan itu masalah penting juga tentang perikanan,” terangnya,

Tetapi apa daya, dalam pengumuman yang disampaikan oleh Presiden, ia termasuk  salah satu menteri yang dicopot. Jabatannya sebagai Menteri Perikanan dan Kelautan akhirnya digantikan oleh Syarif Tjitjip Sutardjo yang juga merupakan politisi Partai Golkar.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement