REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Perumahan Rakyat (Menpera), Suharso Monoarfa, mengundurkan diri secara resmi sebagai menpera dan akan digantikan dengan rekannya di Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Djan Faridz. Menurut Suharso, tidak ada negosiasi politik dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam penggantiannya dengan Djan Faridz.
"Tidak ada yang dipertukarkan. Djan Faridz itu diusulkan oleh partai dan dia adalah salah satu kader PPP terbaik," kata Suharso yang juga Wakil ketua Umum PPP, usai jumpa pers di Kantor Kemenpera, Jakarta, Senin (17/10).
Suharso menambahkan PPP telah mengusulkan Djan Faridz kepada Presiden SBY seiring dengan surat pengunduran dirinya sebagai menpera. Ia tidak merasa partainya dikurangi jatahnya dalam kabinet. Jatah PPP tetap dua kursi, yaitu Menpera dan Menteri Agama yang dijabat Ketua Umum PPP, Suryadharma Ali.
Djan Faridz, diakuinya, memang bukan pengurus teras di dalam PPP dan hal itu tidak dipermasalahkannya. Djan Faridz merupakan Ketua PW Nahdlatul Ulama (NU) DKI Jakarta, maka tidak dapat menjadi pengurus teras di PPP. "Ya, kita melihat dia sebagai orang yang tepat untuk duduk di sini, berdasarkan pengalamannya, profesionalismenya, integritasnya, dan kapasitasnya," jelasnya.