REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Tindakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang menambah jatah wakil menteri dalam reshuffle yang akan diumumkannya dituding memboroskan anggaran negara. Wakil menteri dinilai bakal menambah staf, rumah dinas, mobil dinas, dan ruang kantor yang tidak menghabiskan sedikit uang.
"Ini jelas pemborosan," ujar pengamat kebijakan publik, Andrinov Chaniago, saat dihubungi, Jumat (14/10).
Dia mengatakan wakil menteri akan membuat proyek-proyek liar yang tidak penting. Penambahan wakil menteri juga ditudingnya sebagai bukti kebohongan SBY untuk merampingkan birokrasi.
Di sisi lain, katanya, tidak menutup kemungkinan nantinya akan menciptakan konflik baru dalam kementerian. Menteri dan wakil menteri nantinya akan bersaing, bahkan berebut proyek dengan alasan memanfaatkan anggaran negara sebaik-baiknya.
Dia mengatakan penambahan porsi jatah wakil menteri merupakan bukti ketakutan SBY untuk mencopot sejumlah menteri dalam kabinetnya.