REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Kamis sore, memanggil Dirjen Pemasaran Pariwisata Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Sapta Nirwandar untuk penugasan sebagai Wakil Menteri Kebudayaan dan Pariwisata.
"Saya baru dipanggil Presiden, selaku kepala pemerintahan. Ini suatu kehormatan sekaligus tugas menanti, mengarahkan saya untuk bertugas sebagai Wakil Menteri Pariwisata," katanya dalam keterangan pers usai uji kelayakan dan kepatutan di Puri Cikeas, Bogor, Kamis petang.
Ia mengatakan, ada sejumlah tugas yang menanti antara lain mendorong sektor kreatif bisa lebih berperan dalam pariwisata nasional. "Ada beberapa tugas khusus, tantangan semakin besar, lebih keras kerjanya. Untuk itu beliau menitipkan beberapa hal terkait ekonomi kreatif yang berbasis budaya, ini erat kaitannya dengan pariwisata, juga dengan dunia kreativitas, ini amanah," katanya.
Sekitar pukul 12.00 WIB Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie tiba disusul kemudian Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar, Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan Suryadharma Ali dan Presiden PKS Luthfie Hassan serta Ketua Umum DPP PAN Hatta Rajasa.
Presiden Yudhoyono dijadwalkan bertemu dengan pimpinan partai politik koalisi di sela-sela proses pemanggilan calon wakil menteri. Presiden sudah memanggil dua calon wakil menteri masing-masing Wardana untuk posisi Wakil Menteri Luar Negeri dan Ali Ghufron untuk posisi Wakil Menteri Kesehatan.
Sejak siang juga sudah hadir Ketua Komite Ekonomi Nasional Chairul Tandjung untuk bertemu Presiden.
Dalam keterangan persnya, Chairul Tanjung mengatakan ia berdiskusi dengan Presiden mengenai kondisi ekonomi bukan terkait reshuffle kabinet. "Saya dipanggil Presiden bukan dalam kaitan reshuflle, sebagai Ketua KEN membicarakan masalah perkembangan ekonomi terakhir. Kita tahu di Eropa dan AS masih bermasalah, dikaitkan juga dengan MP3EI, nanti pidato Presiden terkait menurunkan kemiskinan secepat mungkin," katanya.