Kamis 13 Oct 2011 17:55 WIB

Andrinof: Nambah Wakil Menteri? Makin Jauh dari Visi Reformasi Birokrasi !

Rep: Palupi Annisa Auliani/ Red: Djibril Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Gaung kocok ulang kabinet alias reshuffle terus berkumandang. Tapi, rencana menambah lagi pos Wakil Menteri, dinilai sebagai langkah tak bijak.

"Nambah lagi ? Makin jauh dong dari visi reformasi birokrasi," kecam pakar kebijakan publik, Andrinof A Chaniago, melalui layanan pesan singkat (SMS), Kamis (13/10).

Menurut dia, justeru seharusnya komposisi menteri yang ada saat ini sudah bisa dikurangi. Andrinof mengaku bahwa dirinya bersama dengan tim Visi Indonesia 2033 menganalisa bahwa jumlah pos menteri sudah bisa dikurangi.

"Bisa dikecilkan menjadi 27 menteri," kata dia. Tak hanya itu, tambah Andrinof, sejumlah jabatan Eselon I Pemerintah yang tak lagi diperlukan sudah seharusnya dihapus.

Saat ini, Presiden SBY tengah memanggil para menteri dan orang-orang yang diduga bakal masuk kabinet. Juru bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha mengatakan bahwa reshuffle juga bakal menambah pos wakil menteri untuk memperkuat kinerja kabinet dan Pemerintah. Sementara saat ini sudah ada sepuluh wakil menteri di Kabinet Indonesia Bersatu jilid II.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement