REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) Chairul Tanjung dipanggil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di kediamannya Puri Cikeas Bogor, Kamis (13/10). Meski pemanggilan dilakukan saat isu perombakan kabinet menghangat, namunn Chairul menampik jika pertemuannya dengan presiden terkait persoalan reshuffle.
"Teman-teman sekalian, saya dipanggil presiden bukan kaitan dengan reshuffle, bukan bicara jadi menteri atau wakil menteri," jelasnya, di Cikeas, Kamis (13/10).
Pembicaraan diakuinya seputar kondisi ekonomi terakhir di Eropa dan Amerika. Gejolak krisis, katanya, masih terjadi dan dapat berimbas ke perekonomian dalam negeri. Tidak hanya itu, implementasi Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) juga dibahas dalam pertemuan itu.