REPUBLIKA.CO.ID, MALANG - Eko Efendi (21), salah seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang berasal dari Dusun Krajan, Desa Sindurejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, tewas di Negara Bagian Kelantan, Malaysia, karena mengalami kecelakaan kerja.
Camat Gedangan, Hari Krispriyanto, Senin (10/10), mengatakan bahwa tewasnya seorang TKI yang juga merupakan warganya itu, kali pertama dilaporkan oleh kedua orangtuanya, yakni Budi dan Yati.
Hari mengatakan, Eko bekerja di Malaysia sebagai pemandu alat berat di perkebunan kelapa sawit, dan tewas saat bekerja. "Kita belum tahu laporan penyebab tewasnya Eko, karena kita belum mendapatkan informasi yang jelas," katanya.
Hari menjelaskan, sesuai dengan laporan, Eko tewas pada Sabtu (8/10) pukul 15.00 WIB, dan saat ini jenazahnya masih dalam proses perjalanan karena dipulangkan oleh Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) LIA.
"Saat ini masih perjalanan dari Bandara Juanda Surabaya, dan rencananya keluarga langsung menjemput proses pemulangan jenazah hari ini," katanya.
Hari mengaku, pihak Kecamatan Gedangan telah bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Malang untuk melakukan penjemputan ke Bandara Juanda Surabaya. "Kita pastikan malam ini jenazah akan sampai ke Desa Sindurejo, dan besok akan dilakukan pemakaman," tuturnya.
Menanggapi laporan tewasnya TKI yang berasal dari Kabupaten Malang, Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans), Syukur Daru, mengaku baru mengetahui hari ini dari keluarga korban.
Syukur beralasan, TKI yang berasal dari Kabupaten Malang, belum tentu berangkat ke Malaysia melalui Disnakertrans Kabupaten Malang.
Meski demikian, pihaknya berencana akan memanggil PPTKIS LIA agar hak korban tewas itu bisa diberikan dan diperjuangkan, dan diberikan kepada ahli warisnya.
"Kita akan panggil PPTKIS LIA, dan meminta agar hak korban seperti uang asuransi atau pampasan bisa diberikan kepada ahli warisnya," katanya.