REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN - Kepala Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta Brigjen Tjuk Basuki menegaskan ledakan di Anjungan Tunai Mandiri BRI di Jalan Affandi Nomor 28 Gejayan, Depok, Kabupaten Sleman bukan aksi terorisme.
"Ledakan dan kebakaran yang terjadi di ATM BRI berdasarkan pemeriksaan petugas bukan dipicu bom molotov, namun ATM dibakar pelaku. Kalau dilempar bom molotov, maka kaca akan pecah berhamburan. Namun ini tidak terjadi seperti itu," katanya, di Mapolsek Depok, Jumat.
Ia mengatakan pihaknya sudah melakukan pemeriksaan intensif terhadap seorang yang diduga sebagai pelaku pembakaran ATM BRI. "Sekali lagi saya menekankan ini bukan peledakan, namun modus baru untuk mengambil uang di ATM dengan cara membakar ATM," kata dia.
Kapolda mengatakan suara ledakan yang terjadi di lokasi kejadian saat ini juga sedang diselidiki apakah dari dalam mesin ATM yang terbakar atau pintu kaca ruang ATM. "Ini terbakar dulu baru meledak. Pelaku juga kaget, setelah membakar kok ada yang meledak sehingga pelaku langsung kabur sebelum berhasil membawa uangnya," katanya.
Polisi mengatakan aksi percobaan pembobolan ATM BRI ini dilakukan dua orang, yakni Rn warga Balikpapan, Kalimantan dan Bil (30) warga Bandung, Jawa Barat. "Pelaku yang kami amankan adalah Bil. Dia akan mengambil tas milik temannya yang tertinggal di lokasi namun justru tertangkap petugas," katanya.
Selain mengamankan Bil dan tas warna hitam yang tertinggal, Polisi juga menyita sepeda motor merek Honda Supra yang digunakan pelaku. Kini polisi sedang memburu Rn yang berhasil kabur.
Menyinggung adanya selebaran ancaman aksi teror yang tersebar di lokasi kejadian, Kapolda mengatakan pihaknya sedang mendalami selebaran yang ditemukan di lokasi kejadian.
Sebuah ATM BRI Jalan Affandi, Gejayan, Catur Tunggal, Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat, pukul 02.00 WIB, diledakkan seseorang yang hingga kini masih dicari aparat kepolisian.
Lokasi tempat kejadian perkara (TKP) kini telah diberi garis batas polisi atau "police line" dan aparat Polsek Depok Barat Sleman menjaga lokasi itu. Beberapa barang bukti sudah diamankan polisi, bahkan polisi kini tengah mengolah TKP.
Konter ATM itu bersebelahan dengan ATM milik Bank BNI yang berada di depan halaman sebuah Toko Elektronik Vikita. Namun ATM BNI tidak mengalami kerusakan dan hanya ATM BRI yang rusak akibat terbakar.
Berdasarkan pantauan mesin monitor ATM dalam keadaan rusak, plafon terbakar, kaca penutup ruangan pecah, dan beberapa bagian tembok hangus terbakar, sedangkan ATM BNI masih utuh namun aliran listrik padam.
Beberapa barang bukti yang mencurigakan seperti tas dan selebaran di depan ATM saat ini sudah diamankan aparat kepolisian. Selebaran bertuliskan "Negara Korporasi, Polisi-Militer adalah Teroris Sebenarnya. Pemberontakan Sosial Akan Terus Berlanjut Karena Mentari Masih Bersinar".