Kamis 06 Oct 2011 19:07 WIB

SBY-Boediono Makin Sering Bertemu, Bahas Reshuffle?

Rep: Teguh Firmansyah/ Red: Stevy Maradona
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) berbincang dengan Wakil Presiden Boediono (kanan) sebelum memimpin sidang kabinet.
Foto: Antara/Widodo S Jusuf
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) berbincang dengan Wakil Presiden Boediono (kanan) sebelum memimpin sidang kabinet.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Detik-detik pengumuman kabinet pemerintahan terbaru semakin dekat. Pertemuan antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Wakil Presiden Boediono kian intensif membahas perombakan kabinet yang akan dilakukan sebelum 20 Oktober nanti.

Staf Khusus Kepresidenan Bidang Komunikasi Politik Daniel Sparingga mengatakan sesi empat mata antara Presiden dan Wakil Presiden baru saja berlangsung. "Yang saya mengerti, sesi empat mata baru saja berlangsung,"ujarnya, kepada wartawan , Kamis (6/10).

Pertemuan dengan pimpinan parpol, lanjut, Daniel, baru akan terjadi setelah Presiden SBY dan Wapres Boediono memfinalisasi sesi empat mata di antara keduanya. Semua pertimbangan rasional menjadi yang utama saat ini.

Minggu ini, kata Daniel, adalah waktu yang hening bagi keduanya untuk membicarakan reshuffle. "Tidak ada yang hendak ditutupi selain mencegahnya menjadi kegaduhan yang tidak perlu,"ucapnya.

Sementara itu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Rabu (6/10) sore memanggil sejumlah Menteri dan petinggi pemerintahan di jajaran kabinet ke Puri Cikeas Bogor.

Mereka yang dipanggil antara lain Wakil Presiden Boediono di Puri Cikeas, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Sekretaris Kabinet Dipo Alam dan Ketua UKP4 Kuntoro Mangkusubroto.

Juru Bicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha tidak menampik adanya pertemuan itu. Menurut Julian pertemuan itu membahas berbagai persoalan pemerintahan. "Presiden saat ini melakukan diskusi biasa,memang beliau bekerja untuk membahas soal pemerintahan. Beliau berdiskusi bersama Wapres dan mensesneg," katanya Kamis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement