REPUBLIKA.CO.ID,SIDOARJO--Pabrik pengemasan suku cadang sepeda motor di Desa Dungus, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo, mendapatkan ancaman peledakan bom yang terkirim melalui pesan singkat di telepon genggam salah satu karyawan.
Muhammad Suep, karyawan bagian teknisi produksi PT Dian Bathara Perkasa, Kamis mengatakan, ancaman bom tersebut diterima melalui pesan singkat salah satu rekannya yang berada di bagian produksi.
"Saat itu, rekan saya mendapatkan ancaman akan ada peledakan bom di pabrik ini sekitar pukul 09.30 WIB. Karena takut, kemudian rekan saya tadi mengadukan pesan singkat tersebut kepada bagian personalia," paparnya.
Tidak ingin mendapatkan masalah, kata dia, kemudian bagian personalia pabrik melaporkan perihal penerimaan sms tersebut kepada petugas kepolisian terdekat.
Menindaklanjuti adanya pesan singkat tersebut, tim gabungan dari satuan reserse kriminal Kepolisian Resor Sidoarjo dan juga tim gegana Kepolisian Daerah Jawa Timur, langsung melakukan penyisiran di dalam lingkungan pabrik.
Kepala Kepolisian Resor Sidoarjo Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Edy Hermanto yang datang ke lokasi mengatakan bahwa setelah dilakukan penyisiran selama satu jam, petugas tidak menemukan bahan peledak yang dimaksud.
"Petugas telah melakukan penyisiran dan tidak mendapati barang-barang yang dianggap sebagai bom. Dan informasi bom tersebut palsu," ucapnya, menegaskan.
Akibat adanya isu akan ledakan bom tersebut, membuat sejumlah karyawan terpaksa harus dipindahkan ke unit lain yang berada sekitar 200 meter dari lokasi.
Sebelumnya, ancaman bom juga terjadi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Aloha Sidoarjo pada Minggu (2/10), berupa temuan tas punggung berwarna hitam.
Namun, setelah dilakukan pemeriksaan terhadap isi di dalam tas punggung tersebut, petugas tidak menemukan bom melainkan menemukan barang-barang pribadi wanita.