REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengklaim tingkat pengangguran menurun.
Sejak 2009, jumlah penganguran yang tercatat berkurang. "Jumlah pengangguran di Jateng cukup menggembirakan karena tiap tahun berkurang," ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Tengah, Edison Ambarura, ketika ditemui di kantornya, Senin (3/10).
Pada 2009, jumlah pengangguran di Jateng sebanyak 1.252.267 orang. Jumlah ini berkurang pada 2010 menjadi 1.046.888 orang. Kemudian tahun 2011 sebanyak 1.042.496 orang.
Namun jumlah pengangguran di 2011 baru tercatat hingga triwulan pertama. Tak menutup kemungkinan jumlah tersebut bisa bertambah hingga akhir tahun, bahkan lebih.
Edison mengatakan berkurangnya jumlah pengangguran ini terkait dengan pertumbuhan ekonomi yang maju di Jateng. Tahun 2009 tingkat pertumbuhan ekonomi Jateng sebesar 4,7 persen. Kemudian tahun 2010 naik hampir 1 persen menjadi 5,6 persen. "Untuk tahun 2011 ini diprediksi kembali naik menjadi 6,25 persen," ujarnya.
Menurut Edison, tiap kenaikan satu persen angka pertumbuhan ekonomi, maka akan diikuti pengurangan jumlah pengangguran sebanyak 400 hingga 500 orang. Berkurangnya jumlah pengangguran, kata Edison, juga dikarenakan program "Bali Ndeso Bangun Deso" yang merupakan visi dan misi Gubernur Jateng saat ini, Bibit Waluyo.
Edison berharap ke depannya tingkat pertumbuhan ekonomi Jateng terus mengalami kenaikan sehingga jumlah pengangguran terus berkurang.