REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyatakan hingga akhir pekan lalu sebanyak sejuta penduduk Indonesia terlayani program KTP elektronik (e-KTP).
Rinciannya, 1.006.957 penduduk dari 782 kecamatan dan kelurahan terlayani e-KTP. Adapun peralatan yang terdistribusikan mencapai 2.818 unit. "Makin hari makin banyak yang terlayani e-KTP," kata Juru Bicara Kemendagri, Reydonnyzar Moenek, Senin (3/10).
Menurut Reydonnyzar, dari waktu ke waktu pelaksanaan e-KTP semakin lancar sebab pendistribusian alat semakin menjangkau ke berbagai daerah. Untuk itu, ia mengharapkan warga ikut terlibat mensukseskan e-KTP demi kepentingan program pemerintah dan untuk dirinya sendiri.
Ia menjelaskan, dengan adanya chip sensor sidik jari dan retina mata (irish) maka data tersebut tersimpan di Kemendagri. Sehingga jika semua penduduk terlayani e-KTP maka pemerintah bisa dengan mudah menjalankan kebijakannya. Seperti sensus penduduk dan pencatatan penarikan pajak.
Program e-KTP, kata dia, juga berfungsi untuk menekan tingkat kejahatan di masa akan datang. Selain bisa memudahkan polisi menangkap penjahat melalui olah TKP di lapangan, juga untuk mengungkap pelaku kasus teror semakin cepat. "Ini semua karena sidik jari pelaku terdata. Sehingga dengan mencocokkan jari tangan maka dengan cepat teridentifikasi orang yang dicari," kata Reydonnyzar.