Senin 03 Oct 2011 13:04 WIB

Baasyir: Anggota JAT Pantang Lakukan Bom Bunuh Diri di Rumah Ibadah Non-Muslim

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Siwi Tri Puji B

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Amir Jamaah Ansharut Tauhid (JAT), Ustadz Abu Bakar Ba'asyir mengutuk aksi bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton. Solo, Jawa Tengah pada 25 September 2011 lalu. Ba'asyir juga tidak mengenal pelaku bom tersebut, Hayat, maupun DPO bom Cirebon yang tertangkap pada Jumat (30/9) lalu, Beni Asri.

"Siapa, tidak, saya tidak tahu. Tidak kenal saya," kata Amir JAT, Ustadz Abu Bakar Ba'asyir kepada para wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Senin (3/10).

Ba'asyir menambahkan JAT tidak pernah mengajarkan untuk melakukan bom bunuh diri terhadap tempat ibadah agama lain. Kalau memang menurut polisi pelaku merupakan anggota JAT dan dibaiat dirinya, tambah Ba'asyir, hal itu merupakan omong kosong.

Ia mengatakan tidak mengetahui kalau ada anggota JAT yang mengkoordinasikan untuk melakukan tindakan teror seperti aksi bom bunuh diri seperti di Cirebon dan Solo. Kalau pun memang ada anggota JAT yang terlibat, ia menambahkan, itu harus dilihat secara perorangan, bukan mengatasnamakan organisasi JAT.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement