REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Fraksi Demokrat di DPR tengah bergejolak. Dalam sepekan terakhir, fraksi partai pemenang pemilu tersebut sedang hangat membicarakan isu pergantian ketua fraksi.
Nama Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat (PD), Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), yang merupakan anak kandung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) digadang-gadang menggantikan Ketua Fraksi Partai Demokrat saat ini, Muhammad Jafar Hafsah.
Jafar Hafsah tak ingin menyembunyikan adanya wacana pergantian ketua fraksi tersebut. "Ya, kemarin itu (pergantian ketua fraksi) banyak dibicarakan... tapi saya nggak mau ngomong, ah!" kata Jafar melalui sambungan telepon, Ahad (2/10).
Jafar juga enggan memberikan keterangan lebih banyak menyangkut isu terkait jabatannya di DPR. "Mungkin anggota yang lain bicara, tapi saya jangan ditanyalah, kan nggak bagus," kelitnya.
Secara terpisah, Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat, Syofwatillah Mohzaib, mengatakan wacana menjadikan Ibas sebagai ketua fraksi sebaiknya tidak dikembangkan lagi oleh para kader partai di DPR. Ia beralasan, Ibas butuh konsentrasi yang cukup untuk menjalankan tugasnya sebagai Sekjen partai. "Jangan diganggu dengan wacana-wacana seperti ini," kata Syofwatillah.
Syofwatillah mengaku termasuk orang yang tidak setuju apabila Ibas diplot menjadi ketua fraksi. Ketidaksetujuannya lebih pada kebutuhan akan konsentrasi yang penuh dari Ibas untuk menjalankan fungsi Sekjen guna pemenangan PD pada 2014. "Jadi, saya tidak setuju bukan karena tidak yakin akan kemampuan Mas Ibas, tapi tenaganya kan harus 100 persen untuk menggerakkan partai," ujarnya.
Kendati demikian, Syofwatillah menghormati maksud baik kawan-kawannya di DPR yang mewacanakan Ibas sebagai ketua fraksi. Selain alasan Ibas yang perlu konsentrasi memajukan partai, ia juga yakin Ketua Dewan Pembina DPP Partai Demokrat tidak setuju anaknya menjadi ketua fraksi.
Wacana pergantian Ketua Fraksi PD bermula dari usul Ruhut Sitompul. Anggota DPR yang juga pengurus teras DPP PD itu ingin agar Ibas bisa menjadi ketua fraksi, sekaligus menjalankan tugasnya sebagai Sekjen PD. Ruhut juga mengusulkan agar Jafar diberikan posisi yang lebih baik di kabinet, yaitu menjadi Menteri Pertanian.