Jumat 30 Sep 2011 18:37 WIB

Hatta Yakini Pelaku Pasar Cukup Tenang Hadapi Isu Reshuffle

Hatta Radjasa
Foto: Antara
Hatta Radjasa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menko Perekonomian Hatta Rajasa optimistis saat ini pelaku ekonomi dan pasar tidak reaktif dalam menghadapi isu penggantian kabinet (reshuffle) yang kemungkinan akan dilakukan menjelang 20 Oktober 2011.

"Masa pelaku pasar tidak tenang karena isu reshuffle, tidak mungkin. Mereka sudah cukup kuat dan tangguh untuk bekerja dengan baik dan tidak terpengaruh pada isu-isu seperti itu," ujarnya di Jakarta, Jumat (30/9).

Hatta mengatakan pelaku pasar seharusnya tetap tenang, karena kalaupun reshuffle jadi dilakukan, tentunya untuk perbaikan kinerja kabinet sehingga kondisi perekonomian diharapkan menjadi lebih kondusif.

"Saya telah mengecek ke pelaku pasar, apalagi isu ini kan isu perbaikan, ya tentunya seharusnya semakin tenang. Jadi kenapa mesti tidak tenang," tanya dia.

Hatta juga tidak terlalu mengkhawatirkan kondisi dan tekanan perekonomian global kepada pasar modal Indonesia, karena situasi saat ini lebih baik dibandingkan pada minggu-minggu sebelumnya.

"Sekarang kan cukup bagus IHSG pada level 3500 lebih, kalau cuma Indonesia yang begitu maka kita harus bertanya, tapi kalau ini tekanan global tidak perlu cemas. Kalau sebagian orang jual dan beli itu kan biasa di pasar," ujar Hatta.

Sedangkan, Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengaku tidak terlalu mengkhawatirkan isu reshuffle dan mengharapkan calon yang ditunjuk dapat bersikap kredibel serta profesional dalam mengisi posisi jabatan negara pembantu Presiden.

"Menurut saya tidak apa-apa. Tetapi tentu kuncinya adalah nanti kalau pada saat reshuffle itu dilakukan, apakah individu-individu yang nanti akan ditunjuk sebagai tim pembantu Presiden itu adalah yang kredibel dan professional di bidangnya. Tapi kalau secara umum tidak ada yang mengkhawatirkan," ujarnya.

Agus Martowardojo juga mengaku belum melakukan pembicaraan dengan Presiden terkait reshuffle karena hal tersebut merupakan hak preogratif pemimpin tertinggi negara.

"Saya belum ada (pembicaraan). Kalau isu reshuffle itu kan merupakan hak preogratif Presiden. Jadi kalau seandainya mau ada reshuffle, tentu kita akan sambut baik," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement