REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Negara-negara Timur Tengah khususnya di kawasan Teluk, punya posisi tawar yang cukup kuat terhadap AS terkait masalah Palestina. Pertanyaanya, beranikah negara-negara teluk memainkan posisi tawar itu.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Luar Negeri, Muhyiddin Junaidi memaparkan posisi tawar itu tidak pernah digunakan lantaran negara-negara Teluk memiliki "utang budi" kepada AS. Padahal kalau saja digunakan tentu akan menguntungkan Palestina.
"Peran mereka sebagai produsen utama minyak dunia dapat menekan AS. Tahun 1973 silam, mereka berhasil mendesak AS untuk menekan Israel dengan mengenakan embargo suplai minyak ke AS," papar ia saat berbincang dengan republika.co.id, Kamis (29/9).
Muhyiddin menambahkan dengan utang budi, tentu sulit untuk mengharapkan dorongan besar dari negara-negara Teluk dalam memperjuangkan permohonan keanggotaan Palestina di PBB. Menurut dia, hanya Turki yang mungkin memberikan peranan.
Tapi tetap saja sulit karena posisi tawar Turki tidak sebesar negara-negara Teluk. "Ya, balik lagi ke niatan mereka," paparnya.