Selasa 27 Sep 2011 19:07 WIB

Suryadharma Ali Mengaku Sudah 'Ngobrol' Soal Reshuffle dengan Presiden

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali mengakui dirinya sudah diajak bicara oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkait perombakan kabinet ("reshuffle").

"Waktu di Jambi, saya sudah diajak bicara," katanya menjawab pertanyaan wartawan di Kompleks Istana Wapres, Jakarta, Selasa.

Namun saat ditanya apakah pembicaraan antara dirinya dengan Presiden menyinggung "reshuffle", ia tidak mau mengungkapkan. "Itu rahasia," katanya.

Ditanya kembali apakah menyoal dengan kinerja dari kementerian yang diduduki oleh PPP, Suryadharma yang juga Menteri Agama itu mengelak. "Waktu itu sifatnya umum saja, tapi saya juga tidak bisa menyampaikan, biar yang menyampaikan juru bicara presiden," katanya.

Ia mengaku dalam pembicaraan tersebut tidak menyebut adanya perombakan menteri dari PPP. "Belum ada. Kita tunggu saja," katanya.

Suryadharma juga mengaku PPP sampai saat ini belum mempersiapkan diri terkait "reshuffle" tersebut dan dirinya tidak mau berspekulasi.

Ia menegaskan"reshuffle" itu merupakan hak prerogatif Presiden."Prinsipnya Presiden bisa me-'reshuffle' siapa saja dari partai mana saja dan kapan saja. Tanpa desakan sana-sini dan tanpa yang lain-lain, pokoknya itu berdasarkan kebutuhan Presiden," katanya.

Ia menilai, semua menteri di kabinet bisa saja dirombak. "Itu terserah Presiden. Semua ada kemungkinan. Berani menjadi menteri berarti harus berani juga untuk di-"reshuffle". "Kalau tidak mau di-'reshuffle', ya jangan jadi menteri," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement