Selasa 27 Sep 2011 15:00 WIB

Antisipasi Penyebaran Flu Burung, Pasar Tradisional Disulap Jadi Pasar Sehat

Rep: Prima Restri/ Red: Didi Purwadi
Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih
Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Lebih dari separuh masyarakat Indonesia memperoleh bahan makanan dan kebutuhan sehari-hari dari pasar tradisional. Sementara, pasar tradisional Indonesia identik kotor sehingga jadi tempat pembiakan binatang penular penyakit.

Pasar tradisional juga menjadi tempat untuk memperjualbelikan jenis unggas yang menjadi inang virus flu burung. Untuk itu, Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih meminta pemerintah daerah kabupaten kota untuk mewujudkan pasar tradisional menjadi pasar sehat.

Endang menjelaskan sejak 2005 dilaporkan dari beberapa negara Asia adanya kasus flu burung pada manusia yang sangat patogen. Hal tersebut berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) atau wabah dengan angka kematian tinggi.

''Pasar sehat menjadi upaya pencegahan penularan penyakit flu burung dan pencegahan penularan penyakit potensial KLB,'' tutur dia dalam 'Lokakarya Nasional Revitalisasi Pasar Tradisional menjadi Pasar Sehat' di Jakarta.

Untuk memberi dukungan terhadap bupati dan walikota, pemerintah sudah mengembangkan pasar sehat percontohan di 10 kabupaten kota di sembilan provinsi. Program percontohan ini sudah dilaksanakan sejak 2007 lalu bekerja sama dengan Uni Eropa dan WHO. Penyelenggaraan pasar sehat ini juga sudah diatur dalam Keputusan Menkes No 519/2008 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pasar Sehat.

Terdata saat ini terdapat 13.650 pasar tradisional di Indonesia dan seluruhnya dikelola oleh pemerintah daerah. Otoritas kesehatan menginformasikan lebi dari 250 jenis penyakit ditularkan melalui makanan yang tidak aman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement