Kamis 22 Sep 2011 01:17 WIB

Penyebab Ledakan PLTU Suralaya Masih Dicari

Rep: Muhammad Fakhruddin/ Red: Ismail Lazarde

REPUBLIKA.CO.ID, CILEGON – Aparat kepolisian masih mencari penyebab ledakan mesin pengangkut material batu bara (conveyor supply) unit VIII Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya, Kota Cilegon, Provinsi Banten. Conveyor supply yang meledak Senin (21/9) malam tersebut membakar dua orang karyawan PT Indonesia Power (Sularaya) Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) PLTU Suralaya.

Sejumlah aparat kepolisian yang sudah berada di lokasi kejadian terlihat tengah mengamankan area ledakan. Polisi juga menanyai sejumlah karyawan dan saksi mata.

Salah seorang staf bagian operasional PT Indonesia Power UBP PLTU Suralaya, Heriyanto yang dimintai keterangan menyatakan belum mengetahui secara pasti penyebab dari meledaknya konveyor tersebut.

Heriyanto hanya memastikan jika kedua orang korban luka bakar, yaitu Safei (23 tahun) dan Anton Hidayat (22), sedang melakukan perawatan terhadap konveyor saat terjadi ledakan.

“Saya tidak ikut bagian teknis tadi, makanya tidak tahu kejadiannya secara pasti,” kata Heri.

Di lokasi kejadian, Kapolsek Cilegon Kompol A Fuadi menyatakan, polisi sedang melakukan pengamanan di sekitar lokasi dengan merapihkan puing-puing bekas ledakan.

"Sejauh ini kami belum bisa menarik kesimpulan apa-apa karena kondisi lokasi kejadian masih acak-acakan,” kata Fuadi.

 

Dari keterangan sejumlah saksi,  ledakan konveyor terjadi sekitar pukul 21.40 WIB. Sayangnya, beberapa saksi di sekitar lokasi tak mengetahui secara pasti penyebab ledakan tersebut. Saat kejadian, hanya kedua korban saja yang berada di sekitar mesin konveyor.

“Sementara yang lainnya tidak berada di dekat mereka sehingga tak mengetahui secara pasti awal penyebab kejadian tersebut,” kata Fuadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement