Selasa 20 Sep 2011 22:50 WIB

NU: Indonesa Rawan Konflik Antar-Elit

Rep: Nashih Nashrullah/ Red: Siwi Tri Puji B
Said Aqil Siradj
Foto: ANTARA
Said Aqil Siradj

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Ketua Umum PBNU KH Said Agil Siroj mengatakan Indonesia rawan konflik antar elit. Padahal konflik hanya akan membuat problem kebangsaan tak bisa teratasi dengan baik.

"Karena itu sebaiknya ada rekonsiliasi nasional," kata alumni pondok pesantren Lirboyo Kediri tersebut dalam acara halal bil halal NU di Jakarta, Selasa (20/9).

Menurutnya, sebagai ormas keagamaan, NU memang selayaknya melakukan seruan moral. "Ini untuk menjaga kerukunan bangsa. Indonesia ini bangsa yang besar, butuh rakyat yang berjiwa besar, dan pemimpin yang berjiwa besar," kata Kang Said dalam acara yang dihadiri Rais Am PBNU KH Ahmad Sahal Mahfudz ini.

Pada bagian lain, doktor alumni Ummul Quro Mekkah ini menyoroti soal rekrutmen pemimpin mulai dari pusat hingga daerah yang belum ideal.

Sementara itu, soal kebijakan ekonomi Indonesia, menurutnya, harus berpihak kepada rakyat. Begitu pula dengan investasi asing. Jangan sampai masuk investor ke Indonesia justru merugikan bangsa Indonesia. "Investor yang merugikan negara perlu ditinjau ulang," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement