Selasa 20 Sep 2011 17:45 WIB

Presiden: Evaluasi Kabinet Diputuskan Oktober

Rep: Teguh Firmansyah/ Red: cr01
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) berbincang dengan Wakil Presiden Boediono (kanan) sebelum memimpin sidang kabinet.
Foto: Antara/Widodo S Jusuf
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) berbincang dengan Wakil Presiden Boediono (kanan) sebelum memimpin sidang kabinet.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Para pengusaha akhirnya menanyakan kejelasan isu perombakan (reshuffle) kabinet kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Pertanyaan itu disampaikan saat rapat bersama antara Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) dengan Presiden, di Kantor Sekretariat Negara, Selasa (20/9). "Kita sudah sampaikan pertanyaan itu ke Presiden," ujar Ketua Umum APINDO Sofjan Wanandi, di Kantor Setneg, Selasa (20/9).

 

Presiden mengatakan akan menganalisa secara menyeluruh semua menterinya selama dua tahun menjalankan tugasnya. Presiden juga akan melihat siapa yang mampu dan tidak berhasil serta menteri-menteri yang dinilai bermasalah. Semua akan diputuskan oleh Presiden pada bulan depan (Oktober). 

"Setelah dua tahun bekerja, siapa yang mampu, siapa tidak mampu, kena masalah, siapa yang sakit dan segala macam. Nah, itu beliau akan putuskan nanti bulan depan," kata Sofjan.

Hanya saja, lanjut Sofjan, Presiden enggan menjelaskan lebih lanjut soal hasil evaluasi tersebut. "Beliau tidak mau kasih tahu ke kita. Tapi itu kita tanyakan supaya jangan diombang-ambing dan kita tidak bisa bekerja pula," tuturnya.

Sebagaimana diketahui, sejumlah menteri menjadi pembicaraan dalam perombakan kabinet. Menteri yang diisukan akan diganti diantaranya Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar.

Muhaimin dikaitkan dalam kasus suap proyek infrastruktur di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang sedang diusut oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), meskipun berulangkali ia membantahnya.

Kemudian Menteri Pemuda Olahraga Andi Mallarangeng. KPK sedang mengusut dugaan korupsi dalam pembangunan Wisma Atlet di Sumatera Selatan. Sejumlah pihak menduga Andi terkait dengan kasus itu, meskipun ia juga telah membantahnya.

Beberapa menteri lain yang diwacanakan diganti yakni Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mustafa Abubakar, Menteri Perumahan Suharso Monoarfa, dan Menteri Perhubungan Freddy Numberi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement