REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Kekeringan mengakibatkan 1.380 hektare (ha) sawah padi petani di Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, gagal panen (puso), tahun ini. Sawah puso sistem tadah hujan ini terjadi di tujuh kecamatan.
Hasil penelusuran Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Lampung Selatan, yang dilansir Senin (19/9), luas sawah yang gagal panen 1.380 ha dari luas sawah se kabupaten ini 50 ribu hektare. "Sawah puso karena petani menanam bulan Juli," kata Kepala Dinas Pertanian Lamsel, Muverdi.
Sawah petani di tujuh kecamatan yang puso ini adalah Sidomulyo, Palas, Candipuro, Natar, Waypanji, Waysulan, dan Jatiagung. Petani berharap pemerintah menyediakan saluran air atau sumur dan pompa air untuk menyirami sawahnya saat musim kemarau.
Ia menjelaskan petani yang menanam padi pada Juli lalu, memprediksi hujan akan turun di bulan September. Akibatnya, sawah tadah hujan ini mengering dan petani tidak mampu menyirami tanaman padinya.
Dinas setempat telah melaporkan ke Pemerintah Provinsi terkait banyak lahan sawah yang puso. Pihaknya mengusulkan agar dapat bantuan cadangan benih nasional, seluas jumlah sawah yang puso.
Sebelumnya, dinas ini telah memberikan dua pompa air, dan pembuatan 10 embung. Namun, menurut petani, jumlah ini belumlah cukup membasahi luas lahan sawah yang sudah mengering dan meluas.