REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Politikus Partai Demokrat (PD) Ruhut Sitompul alias Si Poltak membantah dirinya menerima surat peringatan kedua kalinya (SP2) dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PD. Ia menyangkal pernyataan Sekretaris Dewan Kehormatan PD Amir Syamsuddin yang menyatakan, DPP PD menjatuhkan SP2 kepadanya.
"Siapa bilang itu? Jangankan SP2, SP1 satu saja tidak pernah. Demokrat rugi kalau memberi SP Si Poltak," jelas Ruhut usai mengikuti sidang pengujian Undang-Undang Mahkamah Konstitusi (MK), di gedung MK, Jumat (16/9).
Ia mengklaim tidak ada kader Demokrat yang militansinya sama dengannya. Amir Syamsudin, sebelumnya mengakui pernah mendengar dikeluarkannya SP2 untuk Ketua Departemen Komunikasi dan Informasi Ruhut Sitompul.
Hal ini disampaikan Amir menanggapi perseteruan Ruhut Sitompul dengan politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Hal itu terkait kontroversi ucapan Ruhut bahwa ada kader PKB yang memohon agar PD menyelamatkan Ketua Umum PKB yang juga Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar dari kasus dugaan korupsi Kemenakertrans.
PKB sudah meminta Presiden SBY, selaku Ketua Dewan Pembina PD untuk melakukan pembinaan secara khusus terhadap Ruhut.