Jumat 16 Sep 2011 12:54 WIB

Reshuffle Sekarang Atau tidak Sama Sekali

Rep: Esthi Maharani/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Adanya dugaan dua menteri di Kabinet Indonesia Bersatu II terlibat kasus korupsi membuat istana memberikan isyarat adanya reshuffle cabinet. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Ketua DPR, Priyo Budi Santoso yang mendapatkan informasi dari Mensesneg, Sudi Silalahi. Ia menyarankan, jika niatan itu benar-benar ada, maka momentum saat ini dianggapnya waktu yang sangat tepat.

“Saya berpendapat, seandainya hari ini nanti presiden dengan kewenangan penuhnya melakukan langkah reshuffle, ini adalah momentum terakhir yang dipilih beliau dari segi ketepatan waktu. Jika hari-hari ini atau bulan-bulan ini tidak dilakukan reshuffle, semua serba terlambat dan saya menyarankan tidak perlu ada reshuffle sampai akhir masa jabatan beliau,” katanya saat ditemui, Jumat (16/9).

Artinya, ia berpandangan, saat inilah menjadi waktu yang paling tepat jika presiden menginginkan adanya pergantian reshuffle. Sebab, semua mata dan telinga sedang tertuju pada cabinet. Terlebih lagi, adanya dugaan dua kementerian yang terlibat kasus korupsi.

Hanya saja, ia belum mau menterjemahkan lebih jauh mengenai perubahan susunan di dalam cabinet. Priyo mengungkapkan reshuffle itu sepenuhnya menjadi hak perogratif presiden. “Parlemen sepenuhnya menyerahkan itu kepada presiden jika dianggap perlu diambil tindakan, evaluasi, geser menggeser, atau bersifat teguran sehingga kinerja pemerntah yang dipimpin sesuai dengan semangat awal ketika presiden berpidato,” katanya.

Politisi Partai Golkar ini melihat kemungkinan adanya reshuffle sangat kuat. “Dari tanda alam yang saya lihat, sepertinya menuju ke sana,” ujarnya sambil tersenyum.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement