Jumat 16 Sep 2011 09:55 WIB

Prajurit TNI Jalani Pemeriksaan HIV/AIDS di Lebanon

Petembak Indobatt beraksi di nomor pistol
Foto: Indobatt
Petembak Indobatt beraksi di nomor pistol

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA - Sebanyak 153 prajurit TNI yang menjadi anggota Satgas Yonmek Kontingen Garuda (Konga) XXIII-E/UNIFIL atau Indonesian Battalion (INDOBATT) mengikuti penyuluhan, konseling, dan pemeriksaan HIV/AIDS di Markas Batalyon UN Position 7-1, Adshit Al Qusayr, Lebanon Selatan.

Komandan INDOBATT, Letkol Inf Hendy Antariksa, kepada Antara melalui surat elektronik dari Lebanon, Jumat (16/9), melaporkan penyuluhan dan pemeriksaan HIV/AIDS itu dilakukan Tim Kesehatan INDOBATT yang bekerja sama dengan Unit HIV/AIDS Training UNIFIL Head Quarter Naqoura. "Kegiatan yang digagas Lettu CKM dr Paulus Dimu, Lettu Kes dr Bhayu Rizallinoor, dan Lettu CKM dr Aziz Mubarraq itu berlangsung selama dua hari pada 13 dan 14 September 2011 dengan dipandu oleh konselor HIV/AIDS dr Basundhara Barati dari India," katanya.

Acara konseling dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama berupa diskusi tentang seputar masalah HIV-AIDS, yaitu tentang definisi, cara penularan, pencegahan dan pengobatan serta bagaimana kebijakan PBB terhadap masalah HIV/AIDS. Sesi kedua berupa pemeriksaan darah cepat untuk virus HIV bagi para peserta konseling.

Menurut dr Basundhara Barati selaku pembicara, tugas sebagai "peacekeepers" (penjaga perdamaian) pada dasarnya memiliki tingkat kerawanan untuk terjangkit penyakit ini. Hal ini bisa disebabkan penugasan yang jauh dari keluarga. Apalagi, rata-rata usia mereka merupakan usia reproduktif dan memiliki kerawanan untuk terjadinya transaksi seksual, terutama pada korban konflik yang membutuhkan uang atau makanan untuk bertahan hidup.

"Kita yang ditugaskan di sini, di daerah pascakonflik, kita harus sepenuhnya menyadari masalah ini," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement